Hal tersebut disampaikan Wapres Ma'ruf Amin saat memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) melalui video konferensi, Senin (10/8/2020).
Ma'ruf mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini, peranan iptek dan inovasi semakin dibutuhkan.
Dengan demikian, ia berharap Hakteknas kali ini dapat menjadi jawaban dalam menghadapi tantangan di masa pandemi Covid-19.
"Hakteknas ini saya anggap penting dalam mendorong budaya inovasi di Tanah Air dan dapat mendorong kesadaran masyarakat tentang perlunya budaya iptek dan inovasi dalam kehidupan sehari-hari. Terutama saat pandemi Covid-19," ujar Wapres Ma'ruf Amiun dalam sambutannya.
Menurut dia, inovasi-inovasi baru tersebut berguna untuk menjawab tantangan yang ada.
Terutama, yang diperlukan saat ini adalah inovasi-inovasi baru dalam bidang kesehatan, ekonomi dan pendidikan.
Apalagi, menurut Data Global Innovation Index (GII) 2019, Indonesia berada di peringkat 85 dari 129 negara di dunia terkait inovasi yang dimilikinya.
Sementara di ASEAN, Indonesia berada di posisi kedua terendah di atas Kamboja.
"Bandingkan dengan Singapura yang peringkat ke-8 dan Malaysia peringkat ke-35 yang ekonominya berbanding lurus dengan budaya inovasinya," kata dia.
Padahal, Indonesia mempunyai alokasi anggaran lebih besar, yakni $2,130.3 miliar, dibandingkan Vietnam.
Namun jumlah sumber daya peneliti Indonesia hanya 89 orang per 1 juta penduduk, dibandingkan Vietnam yang jumlah penelitinya 673 orang per 1 juta penduduk.
"Disamping itu, alokasi anggaran R&D (research and development) Indonesia terbesar dari pemerintah sebanyak 40 persen, sedangkan alokasi anggaran R&D Vietnam terbesar dari sektor industri 52 persen," kata dia.
Ia pun berharap peringatan Hakteknas 2020 ini dapat menjadi inspirasi bagi para peneliti dan inovator lainnya untuk semakin banyak menghasilkan inovasi baru.
"Termasuk produk-produk baru hasil karya anak bangsa yang dihasilkan, terutama dalam pencegahan dan pengobatan wabah Covid-19," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/10/11431151/wapres-maruf-amin-dorong-masyarakat-kuasai-iptek-dan-inovasi