Bantuan tunai bisa berupa bantuan sosial tunai (BST) yang diberikan Kementerian Sosial, atau bantuan langsung tunai (BLT) yang dikucurkan Kementerian Desa melalui dana desa.
Selain bantuan tunai, bantuan sembako juga sangat dibutuhkan masyarakat.
Hal ini merupakan temuan dari survei mengenai respons publik atas Covid-19 yang dilakukan Alvara Research Center yang dirilis Minggu (12/7/2020).
Survei itu dilakukan pada 22 Juni sampai 1 Juli 2020 dengan 1.225 responden yang tersebar di seluruh Indonesia.
Survei digelar secara online dan melalui telepon, dengan margin of error 2,86 persen.
"Bantuan tunai dan sembako adalah dua program yang paling dibutuhkan publik selama pandemi Covid-19," kata CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, dalam konferensi pers daring yang digelar Minggu.
Hasil penelitian Alvara Research Center menemukan bahwa responden yang menyatakan membutuhkan bantuan tunai sebanyak 65,6 persen.
Sementara itu, responden yang menyatakan membutuhkan sembako sebesar 58,9 persen.
Sebanyak 28,7 responden mengaku lebih membutuhkan bantuan subsidi listrik 900 watt, lalu sebesar 28,1 responden membutuhkan bantuan program Kemandirian Pangan.
Responden yang menyatakan membutuhkan program Kartu Prakerja hanya 22,8 persen.
"Ini selaras dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap program ini. Kartu Prakerja masuk dalam kategori program yang tingkat kepuasannya rendah, yakni 39,2 persen," ujar Hasanuddin.
Terakhir, sebanyak 22,1 responden menyatakan membutuhkan subsidi listrik 450 watt.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/12/18211941/survei-alvara-bantuan-tunai-dan-sembako-lebih-dibutuhkan-dari-kartu-prakerja