Salin Artikel

Saat Adian Napitupulu dan Stafsus Erick Thohir "Tendang-tendangan" Ketika Berdebat

Setelah setengah sesi debat berakhir, keduanya pun sempat melakukan gimmick saling menendang satu sama lain.

Acara yang dipandu wartawan senior harian Kompas Budiman Tanuredjo itu mengangkat tema soal utak-atik direksi dan komisaris BUMN di bawah Menteri BUMN Erick Thohir.

Adian awalnya mempermasalahkan penunjukan sejumlah pimpinan BUMN yang ia rasa tidak pas.

Ia mencontohkan Irfan Setiaputra yang menjadi Dirut Garuda Indonesia.

Padahal, menurut Adian, Irfan tak mempunyai latar belakang di dunia maskapai penerbangan dan sebelumnya lebih banyak dikenal sebagai CEO perusahaan tambang.

Adian tak yakin Irfan bisa membuat maskapai Garuda Indonesia mengalami kemajuan, apalagi saat kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang.

"Kalau saya tidak percaya. Ini bukan situasi normal. Bos perusahaan perkebunan saja buruh adaptasi kalau pindah ke perusahaan perkebunan lain," kata Adian.

Namun, Arya Sinulingga meyakinkan Adian bahwa Irfan Setiaputra mampu memimpin Garuda dengan baik meski tak pernah bekerja di dunia maskapai penerbangan. Sebab, Irfan sudah berpengalaman menjadi CEO perusahaan besar.

"CEO itu level tinggi, di tempat apa pun dia layak," kata Arya.

Terlebih lagi, Arya menekankan bahwa di Garuda tak hanya terkait masalah teknis maskapai penerbangan.

Di situ juga ada aspek lain, seperti masalah keuangan yang bisa diatasi dengan baik oleh Irfan. Ia menyebut Irfan telah membuat Garuda bisa terlepas dari masalah utang.

"Kalau enggak, bisa mampus nih Garuda," ucap Arya.

Setelah debat yang cukup panas, Adian kemudian mempermasalahkan hal lain, yakni terkait langkah Erick Thohir yang baru-baru ini mengangkat sejumlah milenial memimpin BUMN.

Ia mempermasalahkan pernyataan seorang petinggi di Kementerian BUMN yang menyebut langkah mengangkat milenial itu sebagai eksperimen.

Ia menilai pernyataan itu tidak etis.

Menjawab hal itu, Arya pun menegaskan bahwa milenial yang dipilih Erick Thohir memang mempunyai pengalaman di bidangnya dan mampu melakukan terobosan.

Ia mencontohkan Fajrin Rasyid yang diangkat sebagai Direktur PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Menurut dia, kehadiran Rasyid di perusahaan telekomunikasi pelat merah itu diperlukan untuk membawa terobosan.

Sebab, Erick Thohir menilai Telkom tak membuat banyak terobosan selama beberapa tahun terakhir.

"Kalau mentok di situ terus kita harus coba sesuatu yang baru, tapi yang kita ambil punya pengalaman," ucap Arya.

Kendati demikian, Adian tetap mempermasalahkan kata-kata petinggi BUMN yang menyebut para milenial itu dihadirkan sebagai eksperimen. Arya pun mengakui bahwa kata-kata petinggi BUMN itu terlalu ekstrem.

"Mungkin kata-katanya terlalu ekstrem," kata Arya.

Namun, Adian tetap tidak terima dengan pernyataan Arya.

"Jangan bilang gitu. Kalau memang kata-katanya tidak tepat, lu bilang aja tidak tepat," sambung Adian.

Arya pun lalu meminta Adian tak terjebak pada debat kata-kata dan memintanya membahas hal yang lebih substansial.

Di tengah debat panas itu, Budiman Tanuredjo selaku pembawa acara lalu menyela untuk jeda pariwara.

Namun, sebelum layar berpindah ke iklan, Adian dan Arya tertangkap kamera melakukan gimmick saling menendang satu sama lain.

Adian terlihat lebih dulu berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Arya. Arya pun langsung merespons dan berdiri dari tempat duduknya.

Keduanya lalu saling mengangkat kaki dan menendang satu sama lain sambil tertawa.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/24/23000261/saat-adian-napitupulu-dan-stafsus-erick-thohir-tendang-tendangan-ketika

Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke