Salin Artikel

Cerita Satgas Garuda Berhasil Padamkan Karhutla di Area Situs Bersejarah Aborigin Berusia 35.000 Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Garuda RI Mayor W I Danu mengungkapkan, mayarakat suku Aborigin menangis setelah pihaknya berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Blackfellows Hands Cave, area komunitas suku asli Aborigin.

"Mereka (Aborigin) sangat terbantu. Mereka terharu bahkan menangis karena kita dari berbeda negara sangat peduli dengan mereka, situs bersejarah Aborigin itu, ada jejak tangan berumur 35.000 tahun lalu," ujar Danu di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Sejak tiba di Negeri Kanguru pada awal Februari lalu, Satgas Garuda langsung mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat maupun dari Australian Defence Force (ADF) untuk bersama-sama memadamkan karhutla di Australia.

Danu mengatakan, sasaran tim ketika hari pertama operasi adalah membersihkan pohon tumbang yang menghalangi akses publik maupun pemukiman warga.

Satgas Garuda pun tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaan pertama. Selanjutnya, mereka melebarkan tugas dengan membantu pemadaman karhutla.

Dia mengatakan, dalam pelaksanaannya, Satgas Garuda terbagi menjadi dua tim. Masing-masing tim berkolaborasi dengan ADF maupun masyarakat.

Selama 27 hari di Australia, Satgas Garuda menjelajah di sejumlah titik di Distrik Eden, New South Wales, yang juga mengalami dampak dari karhutla.

"Kami di Lithgow City, kemudian Colo Heights. Ada titik krusial ada di Blackfellows Hands Cave, lalu Zig Zag Railway. Zig Zag Railway adalah stasiun sejarah spot Pariwisata di daerah tersebut," ungkap Danu.

Danu mengatakan, selama menjalan misi tersebut, nyaris tak menemui kesulitan.

Sebaliknya, misi tersebut justru telah dirasakan langsung masyarakat lokal.

Dia mengatakan, sebelum tim kembali ke tanah air pada Rabu (4/3/2020), kondisi api telah mengalami penurunan drastis.

"Kalau dampaknya sudah sangat jauh berkurang dan masyarakat lokal pun memberikan apresiasi dan kita berulang kali diundang untuk menghadiri seperti pertemuan lokal mereka," kata dia.

Diketahui, Satgas Garuda terbang ke Negeri Kanguru dalam melaksanakan misi pada Sabtu (1/2/2020).

Dari 44 personel Satgas Garuda, terdiri dari 41 personel TNI, dua orang berasal dari Kementerian Luar Negeri dan seorang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebanyak 41 personel TNI itu juga berasal dari satuan berbeda-beda. Sebanyak tiga personel TNI AD dan seorang dari TNI AU bertugas sebagai Tim LO.

Adapun, 36 personel sisanya terdiri dari 26 personel dari Menzikon TNI AD, enam personel dari Bataliyon Maritim TNI AL, empat personel dari Disfaksonau TNI AU dan dua orang lainnya dari Tim Kesehatan TNI AD.

Satgas Garuda RI bertugas membantu rural fire service atau layanan pemadaman kebakaran pada lapis kedua.

Kemudian, membuka dan membersihkan akses ke pemukiman warga dan jalur-jalur lainnya dengan wilayah operasi radius yang aman berkisar 5-10 kilometer di Distrik Eden, NSW.

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/06/17471491/cerita-satgas-garuda-berhasil-padamkan-karhutla-di-area-situs-bersejarah

Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke