Pada Sabtu (15/2/2020) merupakan masa selesai observasi yang dijadwalkan bagi WNI yang berasal dari Provinsi Hubei, China itu.
"Jadi Sabtu ini, tanggal 15 itu berarti selesai ya. Tapi kami masih rapat koordinasikan untuk bagaimana teknik pemulangan dan sebagainya. Itu kan perlu dikoordinasi pakai pesawat apa, ke mana, mereka punya alamat sendiri-sendiri," ujar Terawan di Kantor TNP2K, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020).
Meski belum ditentukan kapan mereka akan dipulangkan, akan tetapi tanggal 15 Februari 2020 nanti mereka telah selesai diobservasi.
Terawan juga memastikan, 238 orang WNI yang diobservasi itu dalam kondisi sehat.
"Mereka sehat, kalau tidak sehat ya gimana. Kami yakin karena dia datang dengan sehat, ini posisinya adalah kondisi sehat," kata dia.
Diberitakan, Natuna dipilih sebagai lokasi observasi karena merupakan pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI.
Di pulau tersebut proses evakuasi dilakukan dengan mendirikan tenda di Hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna, Kepulauan Riau.
Berdasarkan keterangan BNPB, proses evakuasi dilakukan sejak Sabtu (1/2/2029) dengan menerbangkan pesawat komersil berbadan lebar.
Pesawat jenis Airbus A330-300 dengan kapasitas kurang lebih 400 orang itu juga membawa tim khusus dari pihak maskapai, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan tim lain dari kementerian/lembaga terkait.
Pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Tianhe Wuhan, Tiongkok dan kembali ke Tanah Air bersama WNI pada Minggu, sekitar pukul 09.00 WIB di Batam dan tiba di Natuna pukul 11.00 WITA.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/11/13512391/observasi-segera-rampung-teknis-pemulangan-238-wni-di-natuna-masih