Survei itu melibatkan 1.200 responden dengan margin of error 2,89 persen. Surevi yang digelar pada 26 November hingga 5 Desember itu menggunakan metode stratified systemic random sampling.
Hasil survei menemukan, mayoritas responden yaitu sebesar 44,3 persen menilai bahwa program Nawacita membawa perubahan baik bagi masyarakat Indonesia.
Sementara itu, 38,4 persen menilai Nawacita tidak membawa perubahan. Sisanya, 8,3 persen responden menilai bahwa program Nawacita memperburuk permasalahan bangsa.
"Dengan demikian, mereka yang menjawab program Nawacita semakin buruk dan tidak membawa perubahan berjumlah lebih besar daripada yang menilai membawa perubahan baik yaitu 46,7 persen," kata Direktur Riset Roda Tiga Konsultan Muh. Taufiq Arif di Roda Tiga Cafe, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019).
Dari sembilan program prioritas Nawacita, program yang dinilai paling berhasil mengentaskan permasalahan adalah pembangunan Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa, dengan angka 55,3 persen.
Sementara itu, program yang dinilai tidak membawa perubahan adalah perwujudan kemandirian ekonomi dengan angka 41,3 persen.
Program itu sekaligus dinilai sebagai program yang justru semakin memperburuk persoalan bangsa, dengan presentase 10,9 persen.
Adapun Roda Tiga Konsultan merupakan lembaga survei politik yang dipimpin oleh Muh Taufiq Arif.
Pada Pemilu 2019, Roda Tiga Konsultan terdaftar sebagai lembaga survei politik yang terverifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
https://nasional.kompas.com/read/2019/12/17/15541881/survei-roda-tiga-program-nawacita-dianggap-berhasil-atasi-persoalan