Salin Artikel

Vonis Hakim Semakin Ringan, Koruptor Dinilai Tak Akan Jera

"Selama ini pengadilan memutus hukumannya rata-rata di bawah empat tahun,” kata Dadang melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (12/12/2019).

Melansir data Indonesia Corruption Watch (ICW), rata-rata vonis hakim baik di tingkat pertama, banding maupun kasasi, sepanjang 2018 hanya 2 tahun 5 bulan.

Rata-rata hukuman itu hanya meningkat tipis dibandingkan dua tahun sebelumnya yakni pada 2016 dan 2017 yang hanya 2 tahun 2 bulan.

Salah satu vonis ringan itu dijatuhkan kepada Direktur Utama PT Cahaya Prima Cemerlang (CPC) Freddy Lumban Tobing oleh Pengadilan Tipikor Jakarta.

Terdakwa kasus pengadaan reagents dan consumables penanganan virus flu burung DIPA APBN-P tahun anggaran 2007 pada Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan itu hanya dijatuhi vonis 1 tahun 4 bulan penjara serta denda Rp 50 juta subside 2 bulan kurungan.

Padahal, tuntutan jaksa KPK yakni 2 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider tiga bulan kurungan.

Secara rinci, ICW meneliti 1.053 perkara dengan 1.162 terdakwa yang diputus di tiga tingkatan pengadilan. Hasil vonis pun dibagi ke dalam delapan kategori.

Rinciannya, kategori ringan 1-4 tahun penjara ada 918 terdakwa, kategori sedang 4-10 tahun ada 180 terdakwa, kategori berat di atas 10 tahun ada 9 terdakwa.

Sementara yang bebas ada 26 terdakwa, lepas ada 1 terdakwa, putusan yang tidak dapat diidentifikasi ada 14 terdakwa, putusan di bawah pidana minimal ada 11 terdakwa dan cacat formil ada 3 terdakwa.

Dadang menilai, wacana untuk memperlebar pelaksanaan hukuman mati bagi koruptor pun tidak akan cukup efektif untuk menekan tingkat korupsi.

Apalagi, sejauh ini pemerintah justru menunjukkan sikap kontradiktif di dalam upaya pemberantasan korupsi.

"Bagaimana kita bicara soal hukuman mati, kalau terpidana korupsi malah diberi grasi dan remisi," ujar dia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/12/13/12554821/vonis-hakim-semakin-ringan-koruptor-dinilai-tak-akan-jera

Terkini Lainnya

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Nasional
Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Nasional
Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Nasional
Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

Nasional
Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Nasional
PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke