Salin Artikel

Penasihat Sebut KPK Tak Berharap ke Pemerintah Baru

Hal tersebut disampaikan Budi Santoso dalam sebuah diskusi bertajuk "Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Periode Kedua Jokowi" yang digelar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (22/10/2019).

"Harapan kami, KPK kuat karena dukungan masyarakat. KPK hanya bergantung pada dukungan masyarakat, tidak ada harapan apa pun kepada pemerintah saat ini," kata Budi.

Dia mengatakan, KPK terus berupaya membuktikan kinerja pemberantasan korupsi dengan melakukan berbagai operasi tangkap tangan (OTT).

Ini terus dilakukan selama revisi terhadap UU KPK tersebut belum efektif.

Dengan demikian, kata dia, masyarakat bisa merasakan perbedaan bagaimana kinerja KPK sebelum diterapkan revisi UU yang baru dengan sesudahnya.

"Jadi masyarakat yang akan membandingkannya. Kami juga sampai sekarang masih menunggu perppu," kata dia.

Menurut Budi, harapan kepada pemerintah di bawah periode kedua Joko Widodo (Jokowi) bersama Ma'ruf Amin ini sudah pupus karena untuk menerbitkan Perppu KPK belum juga dilakukan.

Saat ini, kata dia, KPK sedang dalam posisi mempersiapkan masa transisi dari UU KPK sebelumnya ke UU KPK yang sudah direvisi. KPK juga sudah membentuk tim transisi untuk hal ini.

"Kondisi  saat ini masih persiapan masa transisi. Belum jelas ke depan mau seperti apa, tapi kami OTT terus," kata dia.

UU KPK hasil revisi telah secara resmi berlaku pada 17 Oktober 2019.

Meskipun tidak ditandatangani oleh Presiden Jokowi, akan tetapi UU berlaku setelah 30 hari disahkan pada 17 September 2019 lalu.

Kini UU tersebut telah memiliki nomor, yakni UU Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

https://nasional.kompas.com/read/2019/10/22/16404651/penasihat-sebut-kpk-tak-berharap-ke-pemerintah-baru

Terkini Lainnya

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke