Salin Artikel

Ucapkan Takbir, Saksi Sidang Bowo Sidik Mengaku Tak Pernah Dengar Fee

Hal itu disampaikan Ahmadi saat menjadi saksi di sidang anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso, terdakwa kasus dugaan suap terkait kesepakatan kerja sama sewa kapal untuk distribusi amonia tersebut.

Dalam kasus ini, Ahmadi merupakan orang yang menandatangani nota kesepahaman dengan Direktur PT HTK Taufik Agustono.

Nota itu pada intinya menyebutkan, PT PILOG akan menyewa kapal MT Griya Borneo milik PT HTK. Sebaliknya, PT HTK akan menyewa kapal MT Pupuk Indonesia milik PT PILOG.

Mulanya, jaksa KPK Ikhsan Fernandi menanyakan apakah Ahmadi pernah mendengar atau diajak bicara soal adanya commitment fee ke Bowo terkait kerja sama tersebut.

"Tidak pernah, Pak, karena bisnis PT PILOG dan PT HTK, itu bisnis murni," jawab Ahmadi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Mendengar jawaban Ahmadi, jaksa Ikhsan menanyakan apakah dari perjanjian kerja sama itu dia menerima sejumlah fee.

"Tidak ada. Saya sampaikanlah Pak, bismillahirrahmanirrahim, Allahuakbar, Allahuakbar, saya selama bekerja sama antara PT HTK dan PT PILOG, saya tidak pernah menerima fee, Pak," ujar dia.

Jaksa pun menyinggung pertemuan Ahmadi dengan Marketing Manager PT HTK, Asty Winasti di Pasific Place.

Di dalam dakwaan jaksa terhadap Asty, Ahmadi disebut menerima fee 14.700 dollar AS dalam bungkusan coklat Patchi di Pasific Place.

Dalam persidangan sebelumnya, baik Asty dan sejumlah saksi lainnya mengakui ada pencairan uang tersebut untuk Ahmadi.

"Itu pertemuan dalam rangka saya dan Bu Asty mewakili Pak Taufik (Direktur PT HTK). Itu membahas rencana proyek baru di Bangladesh. Saya menerima satu paper bag isinya coklat Patchi, Pak. Saya tidak pernah meminta," ujar Ahmadi.

Ia mengaku heran mengapa Asty memberikan bungkusan coklat Patchi tersebut.

"Saya bilang apa-apaan ini Bu Asty? Dia bilang ini cuma buat camilan malam di kantor, itu saja," kata dia.

Jaksa Ikhsan kembali memastikan apakah Ahmadi tidak pernah menerima fee dalam bungkusan coklat tersebut. Ahmadi kembali membantahnya.

"Baik, Bu Asty sudah diperiksa, silakan Bapak memberikan keterangan seperti itu, Bapak sudah disumpah ya," kata jaksa Ikhsan.

"Iya, Pak," balas Ahmadi.

Dalam kasus ini, Bowo Sidik Pangarso didakwa menerima suap sebesar 163.733 dollar Amerika Serikat (AS) atau setara sekitar Rp 2,3 miliar dan uang tunai Rp 311,02 juta secara bertahap.

Suap itu diberikan oleh Marketing Manager PT HTK Asty Winasti atas sepengetahuan Direktur PT HTK Taufik Agustono.

Pemberian uang itu dimaksudkan agar Bowo membantu PT HTK mendapatkan kerja sama pekerjaan pengangkutan dan atau sewa kapal dengan PT PILOG. Perjanjian itu terkait distribusi amonia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/28/20360951/ucapkan-takbir-saksi-sidang-bowo-sidik-mengaku-tak-pernah-dengar-fee

Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke