Jika lolos dan terpilih menjadi pimpinan KPK, mantan Wakapolda Kalimantan Barat ini memiliki keinginan memperbaiki KPK menjadi lebih baik lagi.
"Tentunya kalau terpilih (jadi pimpinan KPK) apa yang ada di dalam kami dalami dulu, situasinya bagaimana," ujar dia usai menjalani seleksi profile assessment hari pertama di Gedung Lemhanas, Kamis (8/8/2019).
Ia mengatakan, jika sudah mendalami situasi yang dimaksud, maka pihaknya baru bisa menjabarkan apa saja yang harus dilakukan.
"Namun pikiran saya ke depan, bisa menekan angka korupsi lebih minim lagi," kata dia.
"Dan bisa membuat harmonisasi dalam pelaksanaan tugas di KPK," tambahnya.
Adapun dari serangkaian seleksi yang dilaksanakan, panitia seleksi (pansel) capim KPK akan menyampaikan hasilnya kepada Presiden pada 2 September 2019 mendatang.
Sebab setelah proses seleksi profile assessment masih ada beberapa tahapan yang dilakukan, yakni tes kesehatan, serta wawancara dan debat atau uji publik.
Rencananya, tahapan terakhir itu akan dilaksanakan pada 26-30 Agustus 2019.
Saat ini, Jumat (9/8/2019) merupakan hari kedua profile assessment.
Kegiatan yang dilaksanakan di hari kedua berupa diskusi dari hasil laporan atau makalah yang ditulis pada kegiatan hari pertama.
Pengumuman hasil profile assessment pada 8-9 Agustus 2019 akan disampaikan pada 23 Agustus 2019 mendatang.
Mereka yang lolos profile assessment akan mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, yakni tes kesehatan di RSPAD.
Dari 40 capim KPK yang lolos psikotes dan mengikuti profile assessment, akan ada 10 orang terpilih untuk lanjut ke tahap selanjutnya.
Di akhir, 10 orang terpilih lanjut mengikuti fit and proper test akan disaring lagi menjadi 5 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/09/10463101/jika-lolos-jadi-pimpinan-kpk-brigjen-sri-handayani-ingin-lakukan-ini