Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, alih-alih berfokus pada hasil kerjanya selama 6 bulan, TGPF malah menyalahkan orang lain.
"Saya kira hal-hal seperti itu, ya, yang akan semakin membuat kita apriori dengan tim (TGPF) ya. Bukannya mengungkap siapa pelakunya justru seolah-olah mencari pembenaran: yang ini tidak maksimal, korban tidak memberikan keterangan, atau ada abuse atau ada yang lain-lain," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (27/7/2019) malam.
"Karena itu lah KPK kecewa sekali hasil tim tersebut. Kami memang tidak tahu detailnya bagaimana laporan dari tim itu tapi nanti kita lihat. Presiden kan sudah ambil kelutusan mengatakan tiga bulan (waktu tambahan)," sambung Febri.
Febri menegaskan, yang terpenting ke depannya adalah tim teknis Polri yang menindaklanjuti temuan TGPF bisa bekerja secara maksimal selama tiga bulan ke depan.
"Kalau dihitung kan sudah beberapa hari berlalu ya. Semoga pelaku lapangan ditemukan dan kemudian nantinya bisa diungkap juga kepentingan pelaku utama apa, agar ini tidak berhenti juga tiga bulan ini sebagai misalnya pengungkapan pelaku lapangan saja," kata Febri.
Ia juga berharap nantinya bisa terungkap gambaran besar bagaimana peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel ini terjadi.
Sebelumnya Hermawan menuturkan, mulanya ada 5 penyidik KPK yang terlibat penuh dalam penelusuran itu.
Para penyidik tersebut aktif memberikan masukan untuk memeriksa siapa saja yang dianggap berkaitan pada awalnya.
Namun, lama-lama, satu per satu penyidik tak tak aktif. Mereka beralasan sibuk karena harus mengurus perkara lainnya di KPK.
"Mereka beri kabar ke kami tidak bisa ikut, tidak muncul sekali, dua kali, lama-lama tidak ada dan tidak pernah obstruksi jalannya pemeriksaan tapi juga tidak pernah membantu. Jadinya perannya pasif saja," kata Hermawan dalam tayangan Mata Najwa yang ditayangkan Narasi TV dan diunggah pada Kamis (25/7/219).
Ia menjawab anggapan bahwa hasil temuan TGPF tidak memuaskan, atau malah menyisakan tanda tanya. Padahal, investigasinya memakan waktu cukup lama.
"Persoalannya adalah lima penyidik KPK yang tadinya terlibat penuh," ujar Hermawan dalam tayangan tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2019/07/26/20533241/timnya-dinilai-pasif-kpk-tgpf-kasus-novel-seolah-olah-cari-pembenaran