Ilham mengatakan, pernyataan Wakil Ketua Umum PP AMPG tersebut gegabah dan tak mewakili organisasi yang dipimpinnya.
"Saya sudah menegur langsung yang bersangkutan dan yang bersangkutan mengakui kesalahannya bahwa itu pendapat pribadi. Oleh karena itu, sudah seharusnya yang bersangkutan untuk dapat mengubah pernyataannya dan menyampaikan permintaan maaf dengan tidak mengatasnamakan lembaga/organisasi AMPG," kata Ilham kepada Kompas.com, Rabu (29/5/2019).
Ilham menambahkan, PP AMPG juga akan tetap mengambil sikap organisasi terhadap Abdul Azis sesuai peraturan organisasi.
Ia mengingatkan kepada seluruh jajaran pengurus AMPG di pusat atau pun daerah untuk tidak membuat pernyataan yang gegabah terkait hasil pileg 2019 dan kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Apalagi jika pernyataan itu disampakkan tanpa melalui koordinasi dengan pimpinan PP AMPG.
"Minimal menyampaikan masalah langsung kepada saya sebagai Ketua umum PP AMPG yang sah sampai dengan hari ini. Sebagai Organisasi Sayap Partai Golkar, maka cukup dipahami posisi AMPG secara kelembagaan dalam Partai Golkar di setiap tingkatan," kata dia.
Ilham menilai capaian Golkar di pemilu 2019 patut disyukuri. Berdasarkan rekapitulasi akhir KPU, Golkar meraih 17.229.789 suara atau 12,3 persen.
Hasil itu membuat Golkar hanya meraih 85 kursi di DPR. Meski kursi Golkar tetap terbanyak kedua, namun jumlahnya turun dari 2014 di mana partai beringin menempatkan 91 orang wakilnya di Senayan
"Mari kita syukuri dan pahami bersama, Partai Golkar dibawah komando Ketum Airlangga Hartarto masih memperlihatkan eksistensi sebagai partai besar dan meraih kursi terbanyak kedua di parlemen dan kali pertama menghantarkan capres dan cawapresnya sebagai pemenang Pilpres sejak perhelatan pilpres dipilih secara langsung," kata Ilham.
Ilham menilai, capaian tersebut merupakan prestasi luar biasa dari Ketum Airlangga Hartarto setelah Partai Golkar dilanda berbagai macam konflik internal selama hampir 5 tahun kebelakang.
Apalagi Airlangga baru menjabat dalam waktu satu tahun.
"Dan kami tekankan PP AMPG di seluruh tingkatkan untuk tetap menjaga soliditas dalam mengawal kebijakan DPP Partai Golkar. Agar dapat dipahami dan tidak membuat gaduh di dalam memberikan informasi yang beredar di sosial media," kata Ilham.
Waketum AMPG Abdul Aziz sebelumnya menyatakan setuju evaluasi terhadap kepemimpinan Airlangga harus segera dilakukan lewat forum Musyawarah Nasional.
Ia menilai, Munas mendesak dipercepat karena suara Golkar di pemilu legislatif 2019.
"Evaluasi menyeluruh terhadap perolehan suara partai yang menurun ini harus dilakukan secepatnya, dan sarana yang paling tepat untuk ini adalah Munas,” kata Abdul Aziz saat dihubungi, Selasa (28/5/2019) malam.
Abdul mengatakan, masa bakti kepengurusan Ketum Airlangga akan selesai pada tahun ini.
Namun yang jadi perdebatan di internal adalah pada bulan apa Munas untuk memilih ketua umum baru harus dilakukan.
Ia sepakat Munas yang merupakan forum tertinggi di Partai Golkar itu digelar dalam waktu dekat, tidak menunggu sampai akhir tahun.
Apalagi, 25 Dewan Pimpinan Daerah Golkar tingkat I juga disebut-sebut sudah sepakat agar Munas dipercepat.
https://nasional.kompas.com/read/2019/05/29/09100241/ketum-ampg-tegur-anggotanya-yang-minta-kepemimpinan-airlangga-dievaluasi