Salin Artikel

Sejumlah Fakta Pertemuan Ustaz Abdul Somad-Prabowo dan Tanggapan Dua Kubu

Dalam video berdurasi kurang lebih 13 menit ini, UAS memberikan nasihat dan motivasi kepada Prabowo. Ketua Umum Partai Gerindra itu pun menanyakan sejumah hal kepada Ustaz Abdul Somad (UAS).

Berbagai cerita dan pesan diberikan UAS kepada Prabowo, mulai dari pengalaman berdakwah di penjuru negeri, ijtima ulama, nasihat untuk menjadi pemimpin yang adil, hingga permintaan dan pemberian UAS untuk Prabowo.

Suara umat dan ijtima ulama

Abdul Somad mengatakan begitu banyak jemaahnya di berbagai penjuru Indonesia yang menaruh harapan besar pada Prabowo. Hal itu ia lihat dari pose dua jari yang selalu tampak di setiap majelis tempatnya berdakwah.

"Rata-rata dari mulai ujung Aceh sampai Pulau Madura, sampai ke Sorong. Umat, saya bilang, berharap besar kepada Bapak. Itu yang saya lihat," kata UAS.

"Setelah ulama ber-ijtima, berkumpul, pilihan jatuh pada Bapak. Kemudian keliling ke mana-mana, umat (bilang) ‘Prabowo, Prabowo’," tuturnya.

Suara ulama itu, bahkan diakui UAS ia dapatkan tidak hanya dari ustaz ternama, melainkan juga dari sejumlah ulama yang disebutnya tidak populer, namun memiliki mata batin yang bersih.

Perumpamaan buah durian

Banyaknya serangan dan kebencian yang diterima Prabowo saat ini, UAS mengumpamakannya seperti buah durian yang sudah matang, wangi dan banyak yang ingin mengambilnya.

"Buah durian kalau sekadar berputik, orang cuek. Tapi kalau dia sudah berbuah harum, ranum, ada orang akan melempar, monyet akan naik. Sekarang buahnya sedang harum, mekar," ujar UAS.

"Bapak tabah, serahkan pada Allah," kata UAS.

Lega setelah berbicara

Banyaknya ulama yang menyebutkan nama Prabowo kepada UAS membuatnya merasa perlu untuk menyampaikan kembali informasi yang ia terima ke khalayak luas.

Menurut Somad, dia merasa perlu menyampaikan langsung kepada Prabowo mengenai harapan dan apresiasi terhadap mantan Danjen Kopassus itu.

"Saya berpikir lama, ini kalau saya diamkan sampai pilpres, kenapa mereka cerita ke saya. Tiap malam saya berpir, kenapa mereka cerita ke saya, berati saya harus sampaikan," ujar UAS.

"Setelah ketemu ini (dengan Prabowo), selesai, kuserahkan semuanya pada Allah Subhanahuwata’ala. Plong, malam ini saya bisa tidur dengan lelap," kata dia.

Dua permintaan

UAS menyampaikan dua permintaannya apabila nanti Prabowo memenangkan pemilu dan terpilih menjadi presiden.

"Pertama jangan undang saya ke Istana, biarkan saya berdakwah masuk ke dalam hutan, karena dari awal saya sudah di sana. Yang kedua, jangan Bapak beri saya jabatan, apa pun," kata UAS.

Ia menyebut, dirinya sudah diminta oleh sang kakek di antara 40 cucu yang lain untuk fokus di jalur agama dan fokus mendidik umat.

Dua hadiah

Di akhir perbincangannya, UAS terlihat memberikan hadiah kecil pada Prabowo. Barang pemberian itu menurut UAS tidaklah berharga mahal, karena memang dirinya tidak memiliki kemampuan untuk itu.

"Saya kasih 2 biji saja, pertama minyak wangi oudh, oudh itu kayu gaharu. Simbolnya supaya bapak menebarkan keharuman di negeri ini," kata UAS sembari mengusapkan botol kaca kecil ke tangan Prabowo.

Pemberian kedua, UAS memberi Prabowo sebuah tasbih kesayangannya yang ia dapatkan di Madinah.

"Tasbih, tidak bisa hati bapak kosong. Tasbih kesayangan saya, dari Persia, paling saya sayangi, saya beli di Madinah," kata UAS.

Dalam kesempatan ini, UAS menasihati capres nomor urut 02 ini untuk dapat tampil sebagai sosok pemimpin yang amanah dan adil, melihat banyaknya harapan ulama dan umat yang disandarkan padanya.

Selain itu, Prabowo diminta untuk bersabar, karna sebuah amanah juga berarti ujian. Tak lupa, UAS mendoakan Prabowo agar diberi kekuatan dalam menjalankan semua tugas.

Tanggapan TKN Jokowi-Ma'ruf

Menanggapi hal ini, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (12/4/2019) siang, menyebut tidak ada yang istimewa dari pertemuan itu.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, menilai pertemuan itu sebagai hal yang lumrah dan biasa.

"Bukan berarti beliau mendukung  Prabowo. Apalagi beliau seorang ulama. Lumrah jika ulama memberikan wejangan kepada orang lain " kata Karding, Jumat (12/4/2019).

Lebih lanjut, Karding menilai selama ini UAS sebagai sosok yang netral. Menurut Karding, dalam pertemuan itu UAS tidak menyatakan dukungan untuk Prabowo.

"Sebagai seorang ustaz, wajar jika UAS memberikan pesan dan nasihat kepada orang lain. Atau, mungkin saja UAS ingin mengingatkan Prabowo yang kerap mengangkat hal-hal negatif selama berkompetisi di pilpres ini. Wallahua’lam," ujar Karding.

BPN Prabowo-Sandi

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, menyebut pertemuan itu sebagai silaturahim yang dilakukan oleh capresnya dengan Ustas Abdul Somad.

Ada pun, percakapan antara keduanya diartikan sebagai bentuk dukungan dari UAS pada Prabowo. Hal itu ditulis dalam keterangan sebuah unggahan di Instagram akun pemenangan Prabowo Sandi @Indonesiaadilmakmur.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandi, Fadli Zon. Melalui akun Twitter, ia menyampaikan ungkapan kegembiraannya mengetahui sosok UAS memberikan dukungan kepada Prabowo.

“Alhamdulillah, akhirnya UAS mendukung Pak @prabowo. Tapi bukan sekadar dukung, beliau memberi hadiah istimewa, minyak wangi oud dan tasbih serta dua permintaan yang luar biasa. Semakin hormat dan bersyukur kita punya ulama seperti UAS, tak haus harta, politik, dan jabatan,” tulis Zon dengan menyertakan tagar UAS Pilih Prabowo.

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/12/17495981/sejumlah-fakta-pertemuan-ustaz-abdul-somad-prabowo-dan-tanggapan-dua-kubu

Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke