Salin Artikel

Ma'ruf Amin: Hilangkan Kemiskinan Tak Bisa Diukur Tebal Tipisnya Tempe

Hal itu disampaikan Ma'ruf dalam pidatonya di Harlah PPP ke-46 di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Menteng, Jakarta, Minggu (6/1/2019).

Namun, kata Ma'ruf, upaya pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran kerap dihadapkan dengan hoaks yang menunjukkan seolah pemerintah gagal melakukannya.

Hoaks tersebut, lanjut dia, muncul dari pernyataan-pernyataan kontroversial dengan indikator yang tidak jelas.

"Contoh, tempenya aja katanya seperti kartu ATM. Menghilangkan kemiskinan dan pengangguran itu tidak bisa diukur dengan tebal tipisnya tempe," ujar Ma'ruf.

Ia menilai pernyataan tersebut tidak benar. Menurut dia, ukuran keberhasilan pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran tak bisa dengan data yang tidak relevan.

Ia pun meminta masyarakat bersikap kritis terhadap informasi yang didasarkan pada data yang bersumber dari lembaga yang tidak kredibel. Ma'ruf meminta kritik pada pemerintah semestinya didasarkan pada data dan lembaga yang kredibel.

"Ukuran berhasil atau tidak dari penilaian oleh lembaga yang kredibel. Jadi berhasil atau tidak pemerintah, Turun atau tidak (kemiskinan), itu sebenarnya sudah ada ukuran," lanjut dia.

Bakal calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno sempat mengatakan, ukura tempe saat ini setipis kartu ATM.

Dia mengatakan, hal tersebut sebagai dampak anjloknya nilai tukar rupiah beberapa waktu lalu sehingga harga kedelai yang menjadi bahan baku utama tempe melonjak.

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/07/08235911/maruf-amin-hilangkan-kemiskinan-tak-bisa-diukur-tebal-tipisnya-tempe

Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke