Penipuan ini sendiri terbongkar setelah 128 korban diamankan petugas keamanan Stasiun Gambir kemarin. Mereka diketahui menggunakan tiket palsu saat akan berangkat menggunakan kereta api (KA) Argo Lawu, Minggu malam, sekitar pukul 20.15 WIB.
Kepala Humas PT KAI Agus Komarudin mengatakan, modus penipuan yang digunakan adalah mengiming-imingi korban untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan calon pegawai PT KAI di Yogyakarta.
Para korban kemudian diharuskan membayar sejumlah uang dengan kisaran Rp 5-10 juta kepada oknum penipu tersebut.
"Mereka (korban) sudah pulang tadi malam sekitar pukul 22.30 WIB. Info dari korban bahwa mereka digiring oleh oknum penipu melalui grup WA (WhatsApp)," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (12/11/2018).
Agus menyampaikan, PT KAI bersama para korban penipuan akan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian pada hari ini.
Agus mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap upaya penipuan-penipuan yang mengatasnamakan PT KAI.
Setiap pelaksanaan perekrutan pegawai PT KAI, lanjut dia, tidak dikenakan biaya apa pun, termasuk uang muka, uang tanda jadi, atau biaya yang sejenis lainnya.
"PT KAI dengan tegas menyatakan bahwa segala proses rekrutmen resmi, mulai dari pengumuman hingga pengiriman berkas hanya melalui website resmi," ujar Agus.
"Jangan mudah tertarik dan waspada akan segala bentuk kemudahan yang ditawarkan untuk menjadi pegawai dari oknum yang mengatasnamakan PT KAI," kata dia.
Adapun situs resmi PT KAI dapat diakses di https://recruitment.kai.id.
https://nasional.kompas.com/read/2018/11/12/09513461/128-orang-jadi-korban-penipuan-rekrutmen-pegawai-pt-kai