Salin Artikel

KPK Bantu Polda Sulsel Tuntaskan Tiga Kasus Korupsi Ini

Gelar perkara bersama terkait dengan tiga kasus yang sedang ditangani Polda Sulawesi Selatan.

Pertama, dugaan tindak pidana korupsi dengan tersangka atas nama Erwin Syafruddin Haija, Kepala BPKAD Kota Makassar.

"Kasusnya, dugaan tindak pidana korupai pegawai negeri yang turut serta dalam pengadaan barang dan jasa yang diurus atau diawasinya, menerima hadiah atau janji terkait jabatannya pada kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Makassar," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui pesan singkat, Selasa.

Kedua, dugaan tindak pidana korupsi pengadaan barang persediaan sanggar kerajinan lorong-lorong Kota Makassar pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar tahun anggaran 2016.

Adapun, tersangka perkara kedua ini atas nama Gani Sirman selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar dan Enra Efni selaku PPTK.

Ketiga, yakni dugaan tindak pidana korupsi pada dana pemeliharaan taman dan jalur di Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar tahun anggaran 2016.

"Kasus ketiga ini ada empat tersangka, yakni Abdul Gani Sirman sebagai PPK, Budi Susilo sebagai PPTK, Buyung Haris sebagai tim penyusun HPS dan Abu Bakar Muhajji sebagai PNS yang bertindak sebagai penyedia pohon," lanjut Febri.

Febri menjelaskan bahwa Tim Koorsup KPK telah melakukan supervisi atas tiga perkara ini sejak 3 April 2018. Gelar perkara bersama kali ini juga merupakan gelar perkara pertama.

"Dukungan yang diberikan, antara lain dari Tim Koorsup KPK memberi masukan terkait kendala yang dihadapi dalam proses penyidikan. Selain itu KPK juga memfasilitasi beberapa ahli teknis yang diperlukan penyidik untuk melengkapi berkas perkara, termasuk perhitungan kerugian negara," lanjut Febri.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/17/18510261/kpk-bantu-polda-sulsel-tuntaskan-tiga-kasus-korupsi-ini

Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke