Salin Artikel

Prabowo: Kita Dirikan Partai Itu Enggak Gampang

Ia pun bersyukur partainya bisa bertahan sampai berusia satu dekade atau 10 tahun. Gerindra berdiri pada 6 Februari 2008, atau setahun sebelum Pemilu 2009.

"Ada yang menganggap, mendirikan partai itu gampang. Kita dirikan partai enggak gampang," ujar Prabowo dalam sambutannya di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta, Sabtu (10/2/2018).

Bahkan, menurut dia, sebelum ikut Pemilu, partai politik harus bersusah payah terlebih dulu melewat tahapan verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Jika gagal melewati verifikasi faktual, partai politik akan absen pada Pemilu. Sayangnya, verifikasi faktual tersebut juga tak mudah.

"Verifikasi itu tidak gampang. Apalagi untuk kita partai di luar kekuasaan. Kita kalau kurang sedikit pasti, yasudahlah saya enggak teruskan," kata Prabowo.

Ia menambahkan, Partai Gerindra bukanlah partai miliknya pribadi. Namun, Partai Gerindra adalah partai milik para kader.

"Partai ini bukan milik saya, bukan milik Prabowo, Hasyim, Fadli Zon, tetapi milik jutaan (kader)," kata dia.

Karenanya, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada semua kader yang turut memberikan sumbangsih sehingga Partai Gerindra kembali lolos untuk ikut Pemilu 2019.

"Alhamdulillah kalian telah bekerja keras sehingga kita lolos Pemilu," kata Prabowo.

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/10/17040341/prabowo-kita-dirikan-partai-itu-enggak-gampang

Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke