Salin Artikel

Pemerintah Tak Tegas, Kekerasan dan Pelanggaran HAM di Papua Berlanjut

John bahkan menilai Jokowi lebih mementingkan situasi di Palestina dibandingkan di Papua.

"Saya pikir Papua tidak lebih penting dari Palestina," kata John disambut tepuk tangan hadirin.

John mengakui, Presiden Joko Widodo sangat sering berkunjung ke Papua. Namun, menurut dia kunjungan tersebut tidak membawa pengaruh yang berarti bagi kehidupan masyarakat disana.

Masih banyak kekerasan dan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua dan tak pernah terselesaikan.

"Kita lihat di Papua kasus pelanggan HAM apa yang sudah selesai di tangan Jokowi? Satu pun tidak ada," kata John.

Ia mencontohkan penembakan yang terjadi di Wamena sejak akhir 2014 lalu yang menewaskan 4 orang.

Saat menghadiri perayaan natal nasional 2014 di stadion Mandala, Jayapura, 27 Desember, Jokowi menyatakan bahwa kasus tersebut harus segera diselesaikan.

"Tapi sampai sekarang tidak ada penyelesaian," ujar John.

Akibat tak adanya ketegasan dari pemerintah, menurut John, kekerasan serta pelanggaran HAM terhadap rakyat Papua akhirnya terus menerus berlanjut.

"Dua hari lalu masih ada penyisiran di Nduga, ada 4 orang yang sudah ditembak. Peristiwa ini menambah panjang deretan pelanggaran HAM di Papua," ujar pria kelahiran Flores yang sejak 1985 menetap di Papua ini.

Terkait masalah kesejahteraan seperti kesehatan dan pendidikan, menurut John, juga masih banyak yang harus dibenahi.

John menilai, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar yang menjadi andalan Jokowi pada kenyataannya tidak membuat kesehatan dan pendidikan di Papua menjadi lebih baik.

"Realitas yang ada di lapangan kami melihat tidak ada program kesehatan dimana dijalankan di kampung bagi orang Papua. Petugasnya tidak ada. Obatnya sudah kadaluarsa," ujar John.

"Kami juga merasakan sekolah itu hanya nama sekolah. Gurunya tidak ada. Waktu naik kelas baru datang, waktu ujian baru datang," tambahnya.

John menilai, persoalan di Papua ini terjadi karena Jokowi dan pemeritahannya tidak mau berdialog dengan masyarakat di Papua.

Ia menyayangkan Jokowi hanya bagi-bagi sepeda tiap datang ke Papua, tanpa bertanya mengenai masalah mendasar yang dialami oleh rakyat.

Ia juga mengaku pernah mengirimkan surat kepada Kantor Staf Kepresidenan pada Juni 2017 lalu untuk menyampaikan keluh kesah terhadap Papua, namun tidak ada respon.

"Saya mengingatkan kepada pemerintah kalau mau baik datang diskusi," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/19/09095951/pemerintah-tak-tegas-kekerasan-dan-pelanggaran-ham-di-papua-berlanjut

Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke