Salin Artikel

Kriminalisasi Pimpinan KPK, Kegaduhan yang Sengaja Diciptakan

Tujuannya adalah menciptakan instabilitas politik dan sasarannya tak lain adalah mendelegitimasi KPK dan akhirnya Presiden Joko Widodo.

Ari melihat, sejak Jokowi menjadi presiden 2014, ada upaya terus-menerus penggerusan kinerja KPK.

"Banyak sekali upaya sampai terakhir pembentukan pansus, dan hari ini kriminalisasi KPK, karena ketua dan komisionernya dipolisikan ke Bareskrim," kata Ari dalam diskusi di Formappi, Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Sejak Jokowi menjadi presiden, kegaduhan politik memang terus terjadi.

Menurut Ari, kegaduhan politik semakin menguat karena pembelahan terjadi di masyarakat, di aparat penegak hukum, bahkan di kabinet.

Di masyarakat, faksi-faksi politik muncul di kalangan elit partai dan masyarakat karena perbedaan preferensi politik hingga kepentingan.

"Saya mensinyalir juga ada faksi-faksi juga dalam KPK, TNI dan Polri. Sehingga kasus terakhir pembentukan TGPF saja, KPK tidak satu suara," katanya.

Di Polri, ada indikasi faksi-faksi karena Kapolri Jenderal Tito Karnavian sendiri mengatakan tidak tahu detil proses yang terjadi di Bareskrim terkait penyidikan dua pimpinan KPK.

Ari menduga, faksi-faksi yang terjadi inilah yang bermain dalam turbulensi politik.

Sedangkan di kabinet, keluarnya Instruksi Presiden Nomor 7/2017 juga menunjukkan munculnya faksi-faksi.

"Bahkan untuk urusan kesatuan suara, perlu diinpreskan," ucap Ari.

Keluarnya Inpres 7/2017 menunjukkan bahwa kontrol politik formal Presiden terhadap tujuh partai yang ada di dalam pemerintahan belum berbanding lurus dengan kelompok kepentingan eksisting yang punya agenda politik.

"Sehingga di luar isu penegakkan hukum, saya melihatnya lebih kepada kegaduhan politik yang sengaja diciptakan. Kriminalisasi pimpinan KPK menjadi bagian dari delegitimasi KPK, tetapi juga diarahkan kepada Presiden," katanya.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/10/22462581/kriminalisasi-pimpinan-kpk-kegaduhan-yang-sengaja-diciptakan

Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke