Salin Artikel

ICW Desak Setya Novanto Segera Ditahan

Dia menganggap banyak hambatan yang ditemui pasca penetapan Ketua Umum Partai Golkar itu menjadi tersangka dugaan korupsi pengadaan proyek e-KTP.

"KPK segera tahan Novanto. Karena terlalu banyak kejadian yang menghambat KPK dalam menangani kasus e-KTP," kata Febri di hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (14/9/2017).

Febri heran apa alasan KPK tak kunjung segera menahan Novanto. Ia pun menduga-duga apakah masih kurang bukti atau lainnya.

(Baca: Dokter DPR Sebut Setya Novanto Kena Vertigo Saat Main Pingpong)

"Kenapa KPK tak kunjung menahan Novanto, apa masalahnya? Apakah karena Johannes Marliem meninggal dunia sehingga bukti kurang kuat, apalagi? Harusnya segera ditahan dong," kata dia.

Febri khawatir, jika tidak segera ditahan hambatan lembaga anti-rasuah dalam menuntaskan kasus yang merugikan negara senilai Rp 2,3 triliun tersebut akan semakin besar.

"Kalau tidak ditahan hambatan KPK akan makin kenceng dalam mengusut kasus e-KTP," ujar Febri.

"Bahkan alasan sakitnya Novanto juga perlu diuji kebenarannya. KPK harusnya bisa kirim dokter untuk cek kesehatan (Novanto)," tambah dia.

(Baca: Surat DPR Tak Ganggu Penyidikan Kasus Setya Novanto) 

Tak hanya itu, Febri juga curiga terkait waktu pengajuan gugatan praperadilan Novanto di PN Jakarta Selatan.

"Kami curigai praperadilan Novanto ada yang janggal karena Johannes Marliem meninggal. Harusnya pasca ditetapkan tersangka ia sudah bisa ajukan praperadilan," kata dia.

"Ini terlalu lama dan kenapa setelah Johannes Marliem meninggal dunia. Tapi bisa juga karena menunggu pertemuan dengan pimpinan Mahkamah Agung di Surabaya," tutup Febri.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/14/22562331/icw-desak-setya-novanto-segera-ditahan

Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke