Salin Artikel

Tak Diberangkatkan, Puluhan Jemaah Umroh Kafilah Ridu Ka'bah Mengadu ke Bareskrim

Mereka datang untuk menanyakan tindaklanjut laporan terhadap biro tersebut, yang pernah diadukan ke Bareskrim pada 2016 lalu.

Selain itu, ada juga yang berencana membuat laporan baru terhadap biro tersebut. Mereka melaporkan pemilik biro umrah tersebut, Ali Zainal Abidin.

Pasalnya, para jemaah tak kunjung diberangkatkan umrah, meski sudah menyetor uang belasan hingga puluhan juta rupiah, dan dijanjikan akan diberangkatkan sejak tahun lalu.

(baca: Jimly Asshiddiqie: Pemilik First Travel Cocok Dimiskinkan)

Salah satunya Bambang (58), calon jemaah umrah asal Bekasi. Ia mengaku mendaftar pada Agustus 2015, sebagai jemaah umrah di biro tersebut.

Ia mendaftar untuk perjalanan umrah bersama istrinya. Keduanya dikenakan biaya umrah Rp 17 juta per orang. Ia sudah menyetor total Rp 34 juta kepada biro tersebut.

"Desember 2015 itu dijanjikan berangkat," kata Bambang, di kantor Bareskrim, di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa sore.

(baca: Polisi Sita 8 Perusahaan Lain Milik Bos First Travel, Apa Saja?)

Namun, ketika mendekati waktu pemberangkatan, biro tersebut kerap memundurkan jadwal. Hal itu terus dilakukan berkali-kali.

"Setelah dekat waktu keberangkatan, dimundurkan terus, mundur terus," ujar Bambang.

Dia pernah menanyakan kepada pihak biro alasan tak kunjung diberangkatkan umrah. Tanggapannya, kata Bambang, jemaah tetap dijanjikan akan diberangkatkan.

"Insya Allah pasti berangkat," kata Bambang mengutip pernyataan pihak biro.

(baca: 50 Rekening yang Terima Aliran Dana dari Bos First Travel Dibekukan)

Awal 2017, Bambang malahan dimintakan uang tambahan jika ingin diberangkatkan.

"Kalau saya, enggak mau saya kasih (uang tambahan)," ujar dia.

Sementara jika jemaah meminta uang yang telah disetor dikembalikan, jawabannya hanya menunggu.

Sampai hari ini, Bambang tak kunjung diberangkatkan umrah. Hal yang sama dialami jemaah lainnya, Joni (59).

(baca: PPATK Temukan Sisa Aset Milik Bos First Travel Sebesar Rp 7 Miliar)

Pria asal Condet, Jakarta Timur itu bahkan sudah menyetor total Rp 76 juta. Uang itu untuk biaya umrah dirinya dan istri serta dua orang kakak.

Uang disetor sejak Oktober 2015, dan dijanjikan berangkat April 2016. Namun, hingga saat ini juga tak kunjung diberangkatkan.

"Sampai sekarang enggak ada kejelasan, setiap saat telepon tapi janjinya Insya Allah (diberangkatkan)," ujar Joni.

Sama seperti Bambang, uang yang telah disetorkan Joni juga belum dikembalikan. Ia juga sempat diminta uang tambahan jika mau berangkat.

"Minta uang tambahan, tapi kita enggak mau kasih," ujar Joni.

Keduanya pesimistis biro tersebut bisa mengembalikan uang jemaah.

"Dia harus pertanggungjawabkan secara hukum," ujar Bambang.

Saat ini, perwakilan jemaah bersama pihak dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), masih berada di Bareskrim.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/05/16455421/tak-diberangkatkan-puluhan-jemaah-umroh-kafilah-ridu-kabah-mengadu-ke

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke