JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai ada tiga faktor yang berperan dalam menentukan, yakni faktor figur, mesin politik, dan pengelolaan isu.
"Dari sisi pengelolaan isu, lebih jago di pasangan Anies-Sandi," ucap Masinton dalam sebuah acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4/2017).
Masinton mencontohkan, isu-isu program hingga isu sentimen primordial menjadi andalan pasangan Anies-Sandi. Menurut dia, isu sentimen primordial itu muncul begitu kuat dan tak mungkin dilawan.
"Kita tahu isu-isu itu dimainkan. Dimanfaatkan betul hingga kemudian potongan-potongan pernyataan dipersoalkan dan sekarang ada di pengadilan," tuturnya.
Sedangkan pasangan yang diusung PDI-P, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat cenderung menjual program kerja dan tak main ke isu-isu primordial.
Masinton menambahkan, bagi PDI-P, agama dan suku yang berbeda-beda adalah suatu keniscayaan yang harus dirawat dan dijaga.
"Kita harus memastikan Pancasila dan kebinekaan tegak di Jakarta," ucap anggota Komisi III DPR itu.
Namun, konsultan tim pemenangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno, Eep Saefulloh membantah banyak pemilih tidak rasional yang memilih pasangan nomor urut tiga.
Dia tidak setuju dengan adanya pendapat Anies-Sandi menang karena isu-isu primordial, seperti agama.
(Baca juga: Konsultan Bantah Anies-Sandi Menang Pilkada karena Isu Primordial)
Saat ini Ahok-Djarot masih memiliki waktu enam bulan untuk memimpin DKI sebelum Anies-Sandi resmi dilantik Oktober mendatang.
Masinton mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama mendukung Ahok-Djarot hingga selesai masa jabatan dan juga mengawasi agar program-program yang ada bisa dilanjutkan.
"Kami harapkan ini bisa dilanjutkan gubernur baru setelah dilantik bulan Oktober," ucap dia.
Adapun hasil final real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Anies-Sandi memperoleh 57,95 persen suara atau dipilih 3.239.668 pemilih. Sementara itu, Ahok-Djarot meraih 42,05 persen atau 2.350.887 suara.
(Baca juga: Politisi PDI-P: Kami Harap Anies-Sandi Lebih Hebat dari Basuki-Djarot)