Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendropriyono Menyesalkan Pernyataan Akbar Faisal

Kompas.com - 10/02/2017, 11:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M Hendropriyono merespons pernyataan Anggota DPR RI Fraksi Hanura Akbar Faisal yang disebarkan melalui pers release pada Kamis (9/2/2017).

Akbar menyebut, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Chappy Hakim melakukan pemukulan terhadap Anggota DPR RI fraksi Hanura lain bernama Mukhtar Tompo saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII, Kamis kemarin.

Hendropriyono menyesalkan pernyataan Akbar yang dinilai gegabah itu.

"Akbar Faisal dengan menggebu-gebu mendapat panggung soal Freeport ini dengan menuduh Chappy Hakim memukul salah seorang anggota DPR. Buat kami para prajurit, cerita tersebut tidak masuk akal," ujar Hendro melalui siaran pers, Jumat (10/2/2017).

"Chappy yang kami kenal bukanlah tipe orang yang anggar jago. Dia itu bukan tukang pukul. Waktu menjabat KSAU saja terkenal sebagai orang yang rendah hati dan luwes bergaul dengan siapa saja," lanjut dia.

Ketua Umum PKPI itu juga menilai, Akbar Faisal sebenarnya merupakan pribadi yang menarik. Namun, pernyataan Akbar itu merusak penilaian Hendropriyono.

Apalagi, ketika Hendropriyono terjun langsung mencari informasi yang sebenar-benarnya soal peristiwa di rapat dengar pendapat itu, didapat kebenaran bahwa sebenarnya Chappy sama sekali tidak melakukan aksi pemukulan.

"Yang ada, Chappy Hakim menunjuk anggota DPR yang bicaranya mungkin tidak sopan sewaktu rapat dengar pendapat," ujar Hendropriyono.

Hendro juga mendapatkan informasi bahwa sebenarnya Akbar Faisal tidak berada di lokasi kejadian sehingga tidak melihat langsung peristiwa itu.

"Kami teman-teman Chappy Hakim yang sipil maupun militer menyesalkan press release Akbar Faisal yang tergesa-gesa dan dipaksakan tersebut," ujar Hendro.

Ia pun meminta Akbar meralat press release yang terlanjur tersebar dan dimuat di sejumlah media itu.

Ia juga meminta Akbar untuk lebih mengenal sosok Chappy yang dinilainya tidak mungkin melakukan tindakan pemukulan seperti itu.

"Dengan demikian, Akbar Faisal akan sadar bahwa orang seperti Chappy Hakim tidak layak untuk dijadikan korban, demi mendapatkan panggung politik dalam masalah Freeport," ujar Hendropriyono.

Komisi VII DPR RI sebelumnya menggelar rapat dengar pendapat dengan Presdir PT Freeport Indonesia Marsekal (Punr) Chappy Hakim.

Usai rapat tertutup itu, Akbar menyebarkan pers release kepada wartawan yang berisi bahwa Chappy melakukan pemukulan terhadap Muhktar Tompo. Akbar menyatakan protes sangat keras.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com