Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Racik Bom, Teroris Majalengka Berniat Produksi Sabu

Kompas.com - 30/11/2016, 18:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok teroris Majalengka pernah berniat memproduksi sabu.

Mereka mendirikan laboratorium untuk membuat barang haram tersebut. Ide ini dicetuskan sebelum kelompok itu meracik bom berdaya ledak tinggi.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, kelompok ini mulanya berniat menjual sabu untuk menopang biaya kegiatan teror. 

"Cita-citanya sabu dijual untuk mendapat uang untuk kegiatan aksi teror," ujar Boy di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (30/11/2016).

(Baca: Teroris di Majalengka Incar Gedung DPR, Mabes Polri, hingga Mako Brimob)

Salah satu pelaku berinisial RPW mencetuskan pembuatan laboratorium. Ia berbekal pengetahuan selama menjalani pendidikan di bidang pertanian.

RPW hobi bereksperimen dengan senyawa kimia. Laboratorium itu pun dibuat di rumahnya dengan peralatan seadanya.

"Dengan adanya persamaan persepsi dengan kelompoknya, mereka mencoba memproduksi sabu," kata Boy.

Namun, belakangan rencana mereka membuat sabu berganti menjadi ide untuk meracik bom dari bahan kimia.

Hal tersebut disebabkan RPW dianggap belum berhasil meracik sabu dengan takaran yang tepat.

Boy memastikan kelompok ini tidak pernah jadi memproduksi sabu karena langsung beralih ke pembuatan bahan peledak.

"Bom ini juga diperdagangkan untuk mendapatkan uang selain untuk mengeksekusi sendiri," kata Boy.

Terlebih lagi, RPW terpengaruh dengan buku-buku dan artikel yang bermuatan ajaran radikal.

Karena itu, ia mencoba membuat bahan peledak dari senyawa kimia. Bahan kimia yang digunakan pun termasuk mudah didapatkan dan harganya relatif terjangkau.

Jika jadi diledakkan, kata Boy, kekuatannya bisa sangat besar. Bahkan, dua kali lipat ledakan bom Bali. Hanya, kelompok ini belum mendapatkan detonator karena harganya yang cukup mahal.

(Baca: Daya Ledak Bom Racikan Teroris Majalengka Dua Kali Lipat Lebih Kuat dari Bom Bali)

"Dengan adanya keberhasilan mereka membuat bom ini, nantinya mereka akan menerima pesanan bom dari kelompok mana saja yang membutuhkan bom," kata Boy.

Selain RPW, polisi juga menangkap BA, ESB, dan HR yang ditangkap di tempat terpisah.

Diketahui bahwa mereka berbaiat kepada kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) pimpinan Bahrun Naim, yang terafiliasi dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kompas TV Teroris Majalengka Beniat Buat Bom & Sabu untuk Dana Teror

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com