Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, Polisi Periksa Sejumlah Pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang Disebut "Sultan"

Kompas.com - 05/10/2016, 18:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, pekan depan polisi akan memeriksa sejumlah pengikut Taat Pribadi di Padepokan Dimas Kanjeng.

Pemeriksaan ini terkait kasus dugaan penipuan yang diusut Polda Jawa Timur.

Para pengikut tersebut memiliki hubungan dekat dengan Taat Pribadi dan biasa disebut dengan "Sultan".

"Keterangan-keterangan mereka kita butuhkan untuk bisa lebih mengetahui ke mana aliran dana dan siapa saja yang memiliki informasi-informasi terkait praktik penipuan ini," ujar Martinus, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Rencananya, ada 10 orang saksi yang terdiri dari pengikut Taat Pribadi dan koordinator di bawahnya.

Peran para sultan tersebut sebagai "tangan kedua" Taat Pribadi yang mengumpulkan uang dari para korban.

(Baca: Polisi Sebut Korban Taat Pribadi Tersebar hingga Kalimantan dan Sulawesi)

Salah satu pengikutnya yang disebut dijadikan sultan yaitu Abdul Ghani, yang diduga tewas dibunuh Taat Pribadi.

"Koordinator ini yang akan dipanggil," kata Martinus.

Polisi mengibaratkan modus penipuan Taat Pribadi seperti multilevel marketing.

Para sulltan membawahi koordinator yang mencari korban yang rela menyerahkan mahar untuk digandakan.

Kemudian, korban tersebut juga harus mencari orang lain agar uangnya bisa berlipat ganda.

Salah satu orang terdekat Taat Pribadi yaitu Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng, Marwah Daud Ibrahim.

Saat ditanya apakah Marwah salah satu yang diperiksa, Martinus enggan menjawab tegas.

"Apa dan siapa yang dipanggil dan periksa tentu terkait dengan informasi yang ada pada penjelasan-penjelasan saksi-saksi," kata dia.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com