Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpotensi Dimanfaatkan sebagai Kampanye Hitam, Hati-hati Menyebarkan Informasi di Dunia Maya

Kompas.com - 26/09/2016, 18:44 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Informasi Teknologi dan Kriptografi, Pratama Persadha, menilai, masyarakat Indonesia masih mudah terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial.

Padahal, informasi tersebut belum jelas asal-usulnya, namun sudah diyakini kebenarannya.

Pratama menyoroti fenomena betapa berpengaruhnya isu yang digulirkan di media sosial terhadap dinamika politik seperti penyelenggaraan pemilu dan pilkada.

Berbagai isu disebarkan secara viral sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai kampanye hitam.

"Padahal itu salah besar. Karena yang kita lihat di media sosial, dia melakukan twit, posting sesuatu belum tentu dia banyak orang, karena bisa saja satu orang. Dia menggunakan aplikasi tertentu, dia posting secara general, sebenernya dia sendiri yang posting, dengan beberapa akun," ujar Pratama, dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Senin (26/9/2016).

Menurut dia, penerimaan informasi tanpa memastikan kebenarannya itu karena kemampuan filter atas informasi yang beredar masih terbatas. 

"Pendidikan di Indonesia ini belum terlalu bagus, penyuluhan terhadap masyarakat belum terlalu bagus. Orang yang tidak punya kemampuan untuk berfikir nalar akan menangkap (informasi di media sosial sebagai kebenaran)," papar dia.

Oleh karena itu, menurut Pratama, peran penyelenggara pemilu dan pihak berwajib menjadi penting agar pesta demokrasi berjalan baik, jujur, dan kondusif.

Ia mengatakan, penyelenggara pemilu harus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kemenkominfo, Lembaga Sandi Negara, Bareskrim Polri, bahkan Badan Inteligen Negara (BIN) untuk memantau dan mengawasi berbagai hal negatif yang disebar melalui dunia maya.

"Penegak hukum bisa memonitor, mengawasi akun-akun yang sebenarnya melakukan cyber bullying yang keterlaluan. Hingga ke arah anarkis, itu enggak boleh," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com