Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti Dua KTT, Jokowi Bertolak ke China dan Laos

Kompas.com - 02/09/2016, 08:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana, Jumat (2/9/2016) memulai kunjungan kerja ke China dan Laos.

Rombongan bertolak dari Base Ops Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat kepresidenan.

Di China, Presiden dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 4-5 September 201 di Hangzhou. 

Sementara, di Vientiane, Laos, Presiden akan mengikuti KTT ke-28 ASEAN-US pada 6-7 September 2016.

Berdasarkan keterangan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, ada pesan utama yang akan disampaikan Presiden dalam KTT G20.

"Pesan utamanya adalah pentingnya keterbukaan informasi antara negara-negara G20, termasuk transparansi sistem perpajakan internasional," ujar Bey.

Presiden juga akan menekankan bahwa Indonesia terus mendorong keseimbangan dan keadilan dalam sistem perdagangan dunia.

(Baca: Presiden Temui Xi Jinping Bahas Laut China Selatan dan Natuna)

Selain itu, Presiden Jokowi juga akan menekankan bahwa Indonesia memberikan perhatian kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk mendukung ekonomi inklusif serta pembangunan infrastruktur yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dunia.

Sebelum menghadiri KTT G20, Presiden Jokowi dijadwalkan melaksanakan dua pertemuan penting pada tanggal 2 dan 3 September ini.

Pertama, ia akan bertemu Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping dan Presiden Argentina Mauricio Macri.

Kedua, Presiden akan berkunjung ke Shanghai untuk menghadiri pertemuan bisnis, mengunjungi sentra bisnis dan pelatihan vokasional atau kejuruan.

KTT ASEAN-US

Dari China, Presiden dan rombongan akan bertolak ke Vientiane, Laos.

Bey mengatakan, dalam KTT ASEAN-US itu, pesan utama yang ingin disampaikan oleh Presiden Jokowi adalah pentingnya perdamaian dan stabilitas kawasan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Akan sulit mempertahankan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini tanpa adanya perdamaian dan stabilitas di kawasan," ujar Bey.

Dalam kunjungan itu, Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com