Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Minta Pemda Pro-aktif jika Kekurangan Blanko E-KTP

Kompas.com - 23/08/2016, 05:39 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta pemerintah daerah (Pemda) pro-aktif dalam melakukan perekaman data kependudukan melalui e-KTP. Pasalnya, anggaran untuk penyediaan blanko e-KTP hanya tersisa 4,5 juta dari target 22 juta penduduk yang akan direkam data kependudukannya hingga akhir September 2016.

Tjahjo menjelaskan untuk mengefektifkan distribusi blanko tersebut hanya akan diberikan kepada daerah yang pro-aktif mengadakan perekaman data kependudukan melalui e-KTP secara berkala.

"Penyediaan blanko saya kira cukup. Hanya blanko tidak kita sebar. Tapi kalau daerah itu pro-aktif, kurang kami drop," ujar Tjahjo seusai acara peluncuran Hari Nusantara 2016 di gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (22/8/2016).

(Baca: Warga yang Belum Punya E-KTP Bakal Kesulitan Menikah)

Menurut Tjahjo, sistem distribusi blanko yang akan dilakukan Kemendagri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil tersebut dimaksudkan agar blanko tidak menumpuk hanya di satu daerah.

Hal ini juga dilakukan untuk menghindari adanya Pemda yang tidak pro-aktif melakukan perekaman data kependudukan melalui e-KTP.

"Jangan sampai blanko itu menumpuk di salah satu kota, tapi justru kotanya rata-rata tidak pro-aktif untuk menggerakkan masyarakatnya cepat untuk mempunyai e-KTP. Itu kan seumur hidup, kecuali berubah status, berubah alamat," tutur Tjahjo.

(Baca: Tanpa E-KTP Terancam Tak Dapat Layanan Publik, Warga Diminta Segera "Input" Data)

Adapun untuk antisipasi jika terjadi kekurangan blanko e-KTP, Tjahjo menjelaskan dalam tahun anggaran baru nanti Kemendagri akan mengajukan adanya blanko di setiap kecamatan di seluruh Indonesia.

"Tahun depan dalam anggaran yang baru kalau memang perekonomiannya baik, kami akan mengajukan anggaran untuk Departemen Keuangan dan Bappenas agar tiap kecamatan di seluruh Indonesia sudah punya blanko untuk membuat E-KTP," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com