Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Istana Kepresidenan yang Akan Dipamerkan Tidak Boleh Difoto

Kompas.com - 25/07/2016, 17:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Karya-karya seni milik Istana Kepresidenan yang akan ditampilkan di dalam pameran "17/71: Goresan Juang Kemerdekaan" tidak oleh difoto oleh pengunjung.

"Sejauh ini keputusannya enggak boloh (difoto). Tapi nanti akan dicek ke Paspampres, apakah boleh atau tidak," ujar Mikke Susanto, salah satu kurator pameran di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta pada Senin (25/7/2016).

Jika ada perubahan keputusan bahwa lukisan-lukisan tersebut boleh difoto oleh pengunjung, Mikke mengatakan, panitia membatasinya dengan tidak memperbolehkan menggunakan blitz kamera.

Ini perlu dilakukan untuk menjaga kualitas lukisan.

"Jangan pakai blitz karena akan mengurangi kualitas warna," ujar Mikke.

(Baca juga: Melihat Sejarah Indonesia di Pameran "17/71: Goresan Juang Kemerdekaan")

Mikke mengatakan, pengunjung akan diberikan katalog lukisan dan foto yang dipamerkan untuk kepentingan pribadi.

Panitia telah bekerja sama dengan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) dan Brimob Polri untuk pengamanan lukisan.

Pameran karya seni yang selama tersimpan di Istana itu akan digelar di Galeri Nasional, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat dari tanggal 1 hingga 30 Agustus 2016.

Selain 28 lukisan terpilih, Istana juga akan menampilkan 100 foto-foto kepresidenan dan sembilan buku yang menceritakan tentang lukisan di Istana.

Mensesneg Pratikno menjelaskan, sebenarnya, terdapat lebih dari 15.000 buah karya seni yang tersimpan di Istana Presiden, mulai dari di Istana Presiden Jakarta, Istana Bogor, Tampaksiring di Bali, hingga Yogyakarta.

Namun, hanya karya seni yang berkaitan dengan tema kemerdekaan saja yang akan dipamerkan.

(Baca juga: Lukisan Bersejarah di Istana Dipamerkan, Masyarakat Harus Memanfaatkan)

Kompas TV Aksi Unik Paspampres di Depan Istana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Nasional
Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

Nasional
Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com