DEPOK, KOMPAS.com - Kondisi tiga orang korban luka berat kecelakaan helikopter di Yogyakarta, Jumat 8 Juli 2016 lalu, semakin membaik.
Ketiganya yakni Kapten Cpn Titus Benediktus Sinaga (Pnb I), Serka Rohmad (TI), dan Kopda Sukoco (mekanik).
"Alhamdulilah semua sudah melewati masa kritis," ujar Komandan Puspenerbad Brigjen TNI Benny Susianto saat ditemui di upacara pemakaman Sersan Dua TNI Yogi Risci Sirait di TPU Kalimulya, Depok, Minggu (10/7/2016) sore.
Dari tiga korban luka itu, Benny mengatakan, Kapten Titus merupakan korban dengan kondisi paling parah. Titus mengalami luka di bagian kepala sehingga harus menjalani operasi.
"Tulang tengkorak pecah dan harus diangkat. Untungnya tidak sampai kena ke selaput otak sehingga tidak sampai pendarahan di otak. Selain itu, dia mengalami luka patah di kaki," ujar Benny.
Sementara itu, Serka Rohmad dan Kopda Sukoco mengalami luka patah di kaki, tangan dan rahang.
Benny mengapresiasi kecekatan tim dokter dari Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Udara.
Beberapa jam setelah korban luka dievakuasi, tim dokter langsung melakukan tindakan medis yang diperlukan.
"Saya bersyukur sampai tadi siang, staf saya melaporkan, korban sudah bisa diajak komunikasi meski terbatas," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Helikopter milik TNI AD terjatuh pada Jumat (8/7/2016) sekitar pukul 15.00 WIB.
Heli tersebut jatuh di Dusun Koang, Kelurahan Tamanmartani, Kalasan Sleman, Yogyakarta. Sebanyak dua rumah warga mengalami kerusakan.
Dalam peristiwa ini, tiga orang dinyatakan tewas, yakni Letda Cpn Angga Juang (Pnb II), Serda Yogi Risci Sirait (AV), dan Fransiska Agustin (sipil).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.