Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentan Disusupi, Laporan Keuangan Relawan Didorong Jadi Syarat Calon Independen

Kompas.com - 24/06/2016, 20:14 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Divisi Korupsi Politik Indonesian Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mengimbau Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menetapkan pelaporan dana relawan sebagai syarat pendaftaran perseorangan.  Aturan tersebut, kata dia, dapat dimasukan ke dalam peraturan KPU (PKPU).

Donal menilai adanya kemungkinan dana mencurigakan masuk ke dalam pendanaan relawan. Apalagi,  pendanaan relawan tidak diatur dalam Undang-undang Pilkada.

"Karena memang belum termasuk tahapan Pilkada. Ada kemungkinan masuk dana tidak jelas entah dari korporasi, pencucian uang, dan lain sebagainnya," kata Donal dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (25/6/2016).

(Baca: Hasan Nasbi: Jika Memaksa "Teman Ahok" untuk Diaudit, Partai Juga Harus Siap Diaudit)

Donal mencontohkan, laporan keuangan aktivitas relawan Teman Ahok dapat menjadi bagian integral dari laporan kandidat Basuki Tjahaja Purnama. Jika tidak, ia khawatir tidak dilakukan audit atas laporan keuangan tersebut.

"Misalnya, Tema Ahok itu tentu dia bekerja untuk kepentingan kandidasi atau pancalonan. Nah sepanjang itu dilalukan untuk kepentingan pencalonan harusnya saat pencalonan juga melampirkan laporan relawan dalam bentuk dana yang sudah mereka terima dan dikeluarkan untuk kepentingan pencalonan itu sendiri," ucap dia.

(Baca: KPK Selidiki Aliran Dana Rp 30 M dari Pengembang Reklamasi ke "Teman Ahok")

Donal mengatakan syarat mutlak sumber dana relawan tidak boleh berasal dari sumber kejahatan seperti tindak pidana korupsi dan pencucian uang. Sumber dana sah, di antaranya dapat berasal dari iuran relawan.

"Atau relawan menerima sumbangan dari kelompok-kelompok yang memang setuju dengan gerakan relawan itu sendiri. Jadi setidaknya ada dua sumber alternatif dana relawan itu. Satu berasal dari sumbangan patungan. Dua penggalangan dana publik," tutur dia.

Kompas TV Junimart: Ada Pihak Manfaatkan Teman Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com