Ruhut: Kalau Ada Aliran Dana Ya Buktikan, Jangan Katanya, Katanya...

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Partai Demokrat yang juga penggerak "Teman Ahok", Ruhut Sitompul, mengatakan, Teman Ahok tak risau terhadap tudingan yang dilontarkan anggota Komisi III asal Fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang.

Dalam rapat kerja dengan Komisi Pemberantasan Korupsi beberapa hari lalu, Junimart mengaku mendapatkan informasi bahwa ada aliran dana sebesar Rp 30 miliar dari pengembang untuk Teman Ahok.

Ruhut meyakini tudingan Junimart tidak benar. Menurut dia, tidak ada aliran dana ilegal kepada Teman Ahok maupun Ahok.

"Enggak benar. Kalau ada, ya buktikan saja, kok susah. Jangan katanya, katanya," kata anggota Komisi III DPR itu.

Terkait reaksi emosional yang ditunjukkan Ahok saat ditanya soal aliran dana itu, Ruhut ikut meminta maaf.

Menurut dia, ada beberapa media yang terlalu memojokkan sehingga membuat Ahok emosi.

"Saya sebagai Teman Ahok, sahabat Ahok, mohon maaf dengan kejadian tersebut," kata Ruhut.

"Ahok juga manusia. Kalau dibilang harus sabar, kan kesabaran juga bisa habis," lanjut dia.

Ahok marah

Kemarahan Ahok berawal saat ada awak media bertanya kepadanya mengenai isu aliran dana Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi kepada Teman Ahok.

Berawal dari pertanyaan tersebut, penjelasan Ahok merambah pada kecurigaan bahwa ada pihak yang ingin menghancurkan citra baiknya selama ini.

"Ahok punya brand apa sih? Apa yang membedakan saya dengan politisi yang umum? Saya bersih, saya berani periksa harta saya, biaya hidup saya, saya berani dorong UU pembuktian harta terbalik pejabat," ujar Ahok.

Ahok mengatakan, dia merupakan pejabat yang konsisten terhadap pemberantasan korupsi. Sejak dia masih menjadi bupati, dia sudah berbicara soal pembuktian harta terbalik.

Selama menjabat sebagai gubernur DKI, dia juga menerapkan model transaksi nontunai untuk mencegah tindak korupsi.

"Kamu enggak pernah dengar pejabat sekelas saya ngomong konsisten dari DPRD, sampai bupati, sampai DPR RI, sampai sekarang," ujar Ahok.

Setelah berbicara seperti itu, salah satu wartawan media online pun melontarkan pertanyaan. "Berarti tidak ada pejabat yang sehebat Bapak?" ujar wartawan tersebut.

Ahok langsung menegaskan bahwa bukan itu yang dia maksud. Ahok menegaskan bahwa dia tidak mungkin berani menantang banyak orang untuk membuktikan dia tidak bersalah jika dia tidak benar.

Selanjutnya, Ahok mulai naik pitam dan merasa diadu domba dengan pertanyaan itu.