JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto mengangkat Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid sebagai Koordinator Pemenangan Pemilu Indonesia I meliputi wilayah Jawa dan Sumatera.
Nusron Wahid pun mengaku akan menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membicarakan apakah dia boleh merangkap jabatan.
"Saya serahkan semuanya sama Pak Jokowi," ujar Nusron di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (30/5/2016).
"Setelah ini diumumkan, saya terima SK. Langkah selanjutnya saya menghadap Pak Jokowi sebagai presiden yang mengangkat saya," kata dia.
Nusron mengaku, sebenarnya dirinya tidak bermasalah jika diizinkan merangkap jabatan. Ia yakin bisa menghindari konflik kepentingan antara BNP2TKI dan Partai Golkar.
"Insya Allah saya bisa jaga amanah, kapan batas partai dan kapan batas ormas. Kan selain di Golkar, (saya) ini kan NU juga," tutur Nusron.
Meski begitu, Nusron menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi. Dia mengaku tidak keberatan jika harus memilih untuk meninggalkan salah satu jabatan nantinya.
"Dua-duanya kepercayaan, menurut saya," kata mantan Ketua GP Ansor tersebut.
Dua menteri ditunjuk Tim Formatur Partai Golkar sebagai pengurus DPP Partai Golkar. Selain Nusron, nama lain yang ditunjuk adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan.
Adapun Luhut diangkat menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar. (Baca: Luhut dan Nusron Wahid Masuk dalam Kepengurusan Golkar)
Menurut Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid, alasan utama keduanya dimasukkan ke dalam kepengurusan lantaran mereka merupakan kader Golkar yang memiliki konstituen yang jelas di daerah.