JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, sebanyak 30 persen dalam kepengurusan Golkar diisi perempuan.
Hal itu disampaikan Novanto dalam sambutan acara Pengumuman Hasil Formatur Pengurus DPP Partai Golkar Masa Bakti 2016-2019 di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (30/5/2016).
"Keterwakilan perempuan, sesuai amanat undang-undang parpol, keterwakilan perempuan dalam parpol sekurangnya 30 persen," ujar Novanto.
Ia menambahkan, Partai Golkar memiliki banyak kader perempuan yang potensial sehingga tim formatur bekerja sangat selektif untuk menentukan nama-nama yang tepat mengisi struktur kepengurusan.
"Ini menjadi pertimbangan penting. Dalam struktur alhamdulillah Golkar punya stok banyak kader perempuan," ujar Novanto.
(Baca: Setya Novanto Pastikan Semua Kubu Terakomodasi dalam Kepengurusan Golkar)
Sebelumnya, politisi Golkar Nurul Arifin juga mengatakan hal serupa. Sebanyak 32 persen kepengurusan akan diduduki kaum perempuan.
"(Sebanyak) 32,7 persen perempuan, kepemudaan di pengurus harian dan pleno," kata Nurul.
Sementara itu, kepengurusan DPP Golkar periode 2016-2019 berjumlah 200 orang lebih. Keputusan itu diambil setelah melewati proses rekonsiliasi yang mengakomodasi semua pihak.
(Baca: Kepengurusan Baru Golkar "Gemuk", Diisi Lebih dari 200 Orang)
Nurul juga mengakui bahwa hal itu berdampak pada gemuknya kepengurusan Partai Golkar periode ini.
"Sudah melebihi mandat hasil munaslub. Tadinya mau 117 orang, tetapi tidak mungkin karena kita kan harus rekonsiliatif, jadi harus akomodasi semua pihak," ucap Nurul.