JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yakin isu bahwa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung salah satu calon ketua umum Golkar adalah tidak benar.
Aburizal mendengar langsung dari Presiden soal sikap netral dalam menyikapi Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar.
"Beliau mengatakan, tidak etis kalau mendukung satu per satu. Saya kira enggak mungkin itu, baik Presiden atau Wakil Presiden. Semua diserahkan kepada voters," ujar Aburizal di Istana, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Aburizal juga menyoroti kabar ada pejabat tinggi negara yang mendukung salah satu calon ketua umum. (Baca: Luhut: Salah kalau Saya Suka Novanto?)
Menurut dia, sekalipun benar, itu tidak akan berpengaruh besar terhadap peluang kemenangan sang calon ketua umum tersebut.
"Enggak terlalu banyak (berpengaruh) saya kira. Saya kira mereka itu mendengar, 'oh ini orang (caketum) baik, ini enggak baik'. Dibenarkan saja," ujar Aburizal.
Oleh sebab itu, Aburizal berharap delapan calon ketua umum tampil dengan baik menjelang pemilihan ketua umum.
(Baca: JK: Presiden Marah Besar Namanya Dicatut Dukung Calon Ketum Golkar)
"Karena itu performance penting saat kampanye atau debat supaya para voters, yaitu DPD I, DPD II, dan organisasi sayap semua meyakini pemimpin yang baik untuk Golkar," ujar dia.
Munaslub Partai Golkar bakal digelar pada 14-16 Mei 2016 di Bali Tourism Development Corporation atau Indonesia Tourism Development Corporation, Nusa Dua. (Baca: Priyo: Ada Calon Ketum Golkar yang Merasa Didukung JK)
Delapan tokoh akan bertarung memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar mendatang. Mereka adalah Setya Novanto, Ade Komarudin, Azis Syamsuddin, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo, Priyo Budi Santoso, dan Mahyudin.