JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya pencarian terhadap Kepala Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti, masih terus dilancarkan Kejaksaan Agung dan sejumlah pihak terkait. Ada kabar yang menyebut La Nyalla sudah berada di Jakarta.
Namun, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo meyakini La Nyalla masih berada di Singapura.
"Iya, masih di Singapura dia," ujar Prasetyo di kantornya, Rabu (11/5/2016).
Kejaksaan pun menunggu sikap terbuka dari keluarga La Nyalla untuk memberi petunjuk keberadaan La Nyalla. Dengan demikian, Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu segera menghadapi proses hukum.
(Baca: Pengacara, Imigrasi, dan Polri Bantah Kepulangan La Nyalla ke Indonesia)
"Suruh dia ngomong ke kami dong. Kalau dia tahu La Nyalla di sini dan melindungi, dia bisa kena juga," kata Prasetyo.
Dalam kasus ini, La Nyalla diduga menggunakan sebagian dana hibah Kadin Jatim sebesar Rp 5,3 miliar untuk membeli saham publik di Bank Jatim pada 2012. Ia melarikan diri ke luar negeri sehari setelah ditetapkan menjadi tersangka pada 16 Maret lalu.
Status tersangka La Nyalla sempat "hilang" lantaran memenangi gugatan praperadilan atas penyidikan dugaan korupsi dana hibah Bank Jatim yang digunakan untuk membeli saham perdana Bank Jatim senilai Rp 5,3 miliar.
(Baca: Jaksa Berharap Singapura Bantu Pulangkan La Nyalla)
Hakim praperadilan menganggap La Nyalla tidak terbukti bersalah dalam perkara itu. Tak lama berselang, Kejati Jatim kembali mengeluarkan surat perintah penyidikan (sprindik) dugaan pencucian uang atas korupsi dana hibah.
Penyidikan tersebut kembali digugat lewat praperadilan. Kali ini, gugatan dilayangkan anak La Nyalla, Muhammad Ali Affandi.