Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saut Situmorang Enggan Temui HMI, Perwakilan KPK Sampaikan Minta Maaf

Kompas.com - 09/05/2016, 18:43 WIB
Ayu Rachmaningtyas

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang enggan menemui massa perwakilan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan menyampaikan maaf secara langsung depan massa.

Namun, permintaan maaf tersebut disampaikan oleh Juru Bicara KPK Yuyuk Adriati.

Di depan massa, Yuyuk menyampaikan Saut tidak bermaksud menyinggung HMI maupun lembaga lainnya sehingga menimbulkan kesalahpahaman maupun kesalahan persepsi.

"Untuk itu Pak Saut mohon maaf atas pernyataan tersebut," ujar Yuyuk, Senin (9/5/2016).

Yuyuk tidak mengungkapkan alasan jelas kenapa Saut Situmorang tidak mau menemui massa.

(Baca: Kronologi Aksi Unjuk Rasa HMI yang Berujung Anarki di Depan Gedung KPK)

Namun, massa tidak dengan mudah menerima pernyataan yang disampaikan Yuyuk. Para pengunjuk rasa tetap meminta Saut Situmorang untuk keluar dan menemui mereka.

"Kami ingin Saut yang keluar dan meminta maaf," teriak massa aksi di depan gedung KPK.

Usai Yuyuk menyampaikan permohonan maaf, secara berangsur massa meninggalkan gedung KPK sekitar pukul 16.20.

Sebelumnya, massa HMI melakukan aksi anarkis di depan gedung KPK sejak jam 13.00, Senin (9/5/2016). Mereka melempari gedung dan Polisi yang sedang berjaga dengan pecahan baru dan kayu.

(Baca: Aksi Ricuh Tentang Saut Situmorang, HMI Rusak Fasilitas Umum dan Papan KPK)

Aksi massa juga merusak fasilitas umum seperti tempat sampah dan bangku taman di depan gedung KPK.

Akibat dari aksi tersebut, dua orang anggota Polisi mengalami luka di kepala dan harus dilarikan ke RS Polri, Kramat Jati. Selain itu, massa juga memecahkan kaca samping gedung KPK.

Kompas TV Demo Mahasiswa Tuntut Wakil Ketua KPK Mundur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com