Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pengurus PDI-P, Susno Duaji Mengaku Kini "Berbaju Merah"

Kompas.com - 20/04/2016, 21:17 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komjen Purnawirawan Susno Duadji kini mulai merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Dia mengaku sudah bertemu dengan Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Ahmad Basarah. Namun, Susno masih menyimpan maksud pertemuan itu secara rapat, dan hanya menyiratkan bahwa dia kini "berbaju merah".

"Kalau itu kan teman lama, ya Pak Ahmad Basarah, Pak Bambang DH (Plt Ketua DPD PDI-P DKI), kan teman lama," ungkap Susno sambil tertawa menjawab pertanyaan awak media seusai menghadiri seminar Kompolnas bertema "Mendengar Suara Publik, Mau Kemana Kompolnas?" di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Menurut dia, pertemuan itu jangan diartikan sebagai pertemuan khusus. Meski demikian, Susno mengakui adanya kesamaan idealisme antara PDI-P dan dirinya.

"Sama seperti wartawan, kan. Kalau enggak ketemu terus ketemu lagi, kan teman lama," kata dia sambil tertawa lagi.

"Saya yang jelas kan 'berbaju merah'. Searah perjuangan kami, tetapi itu dalam hal kepartaian," katanya.

Saat ditanya apakah dia sudah benar-benar menjadi kader PDI-P, Susno kembali hanya melontarkan senyuman sambil berkata, "Nanyanya jangan dalam-dalam."

Belakangan tersiar kabar bahwa nama Susno menjadi salah satu bakal calon gubernur Sumatera Selatan yang akan diajukan PDI-P. Susno tak menampik kedekatannya dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

Namun, dia tidak secara lugas pula menyatakan akan maju sebagai cagub. Dia hanya menjelaskan bahwa butuh banyak hal untuk maju dalam pilgub.

"Kalau untuk pilgub kan tidak bisa hanya PDI-P sendiri, tetapi juga (dukungan) rakyat. Kalau rakyat dukungannya tinggi dan memenuhi syarat, maka saya maju. Namun, kalau ada yang lebih tinggi dari saya, maka saya dukung yang lebih tinggi," kata Susno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com