Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN: Wajar kalau Syarat Calon Independen Diperberat

Kompas.com - 14/04/2016, 15:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Mulfachri Harahap menilai rencana untuk memperberat syarat bagi calon perseorangan atau independen yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah adalah sesuatu yang wajar.

Pasalnya, syarat bagi calon yang akan diusung parpol juga sangat berat untuk dipenuhi.

"Jadi wajar kalau ada pihak yang minta syarat berat calon independen untuk maju dalam pilkada," kata Mulfachri dalam diskusi yang digelar F-PAN DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2016).

Syarat bagi parpol untuk mengusung calon di pilkada adalah 20 persen kursi di DPRD. Syarat itu dinilai tidak seimbang dengan calon perseorangan yang hanya 6,5-10 persen kartu tanda penduduk dari jumlah pemilih pada pemilu sebelumnya.

Komisi II DPR berniat merevisi syarat itu melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

"Dikenakan syarat untuk parpol naik 20 persen sehingga wajar syarat independen ditingkatkan," kata dia.

Namun, pandangan Mulfachri itu disanggah oleh peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro yang diminta menjadi pembicara dalam diskusi itu.

Menurut Siti, syarat bagi calon perseorangan tak bisa disamakan dengan calon dari parpol.

"Calon perseorangan perlu diakomodasi, jangan diperberat karena syarat yang ada saat ini sudah berat," kata dia.

Menurut dia, hal ini setidaknya bisa dilihat dari pilkada DKI Jakarta. Dari seluruh bakal calon yang sudah menyatakan diri untuk maju, baru calon petahana Basuki Thahaja Purnama yang bisa memenuhi syarat itu.

"Di Jakarta, cuma Ahok yang bisa, itu pun karena jejaring yang dia miliki," ucap Siti.

 

Kompas TV Seperti Apa Syarat Calon Perseorangan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com