Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Handoko Gani
Analis Kebohongan

Analisis kebohongan, anggota tim ahli kepolisian untuk kasus kriminal tertentu, trainer korporasi dan pemerintahan, termasuk KPK. || www.handokogani.com || @LieDetectorID

Ekspresi Bela Sungkawa: Jujur atau Bohong?

Kompas.com - 11/04/2016, 23:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Para ahli (Peterson (1995), Zuckerman, DePaulo dan Rosenthal (1981), dan Paul Ekman (2007)) mendefinisikan “Bohong” menjadi: sebuah aksi (ekspresi/perkataan/tindakan) tanpa pemberitahuan sebelumnya yang bertujuan untuk mengubah pendirian seseorang agar menjadi percaya.

Baru-baru ini, papa mertua saya meninggal dunia. Seperti layaknya semua pemakaman ala keturunan Tiongkok, keluarga menyemayamkan almarhum selama beberapa hari di rumah duka, untuk memberikan kesempatan kepada keluarga besar, sanak saudara dan para sahabat untuk “bertemu” almarhum terakhir kalinya.

Untuk memahami definisi “Bohong” secara benar, terkait aktivitas “melayat”, saya ingin bertanya: Apakah ekspresi “belasungkawa basa basi” di hadapan keluarga almarhum adalah ekspresi bohong ?

Untuk bisa menjawabnya, kita harus sepakati dulu definisi “basa basi”.

Bila yang dimaksud adalah sebetulnya tidak ada emosi sedih dan melayat hanya demi norma sosial, norma sopan santun, norma persahabatan, norma profesionalitas hubungan kerja, dan sebagainya, maka pelayat dengan “belasungkawa basa basi” sebetulnya tidak memiliki emosi sedih.

Mereka “berbohong” sesuai definisi “bohong”, walaupun mungkin dimaklumi oleh Keluarga Almarhum secara norma sosial, norma persahabatan, norma profesionalitas, dan sebagainya.

Dengan kata lain, ekspresi belasungkawa yang jujur atau bohong terletak pada “ada atau tidak ada” - nya emosi sedih di hati pelayat.

Dalam beberapa kasus pembunuhan yang dilakukan pihak terdekat korban, emosi pelaku justru lebih cenderung emosi marah dimana pelaku menganggap bahwa korban pantas meninggal daripada merasa sedih.

Atau, bisa juga emosi pelaku justru emosi takut, yakni takut ketahuan atau takut karena merasa bersalah membunuh korban.

Penyidik yang menguasai keahlian Facial Action Coding System (FACS) bakal segera mendeteksi adanya kejanggalan ekspresi subtle micro expression “takut” atau “marah” ini, saat pelaku hadir di rumah duka atau di-interview di media.

Mereka sedang berduka, janganlah ditambah dengan “kebohongan emosi” Anda.

Berdukacitalah dengan mereka yang berdukacita, sahabat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com