Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadiv Humas Polri Bantah Sebut Muhammadiyah Pro-teroris

Kompas.com - 07/04/2016, 11:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan meluruskan pernyataannya soal adanya kelompok-kelompok pro-teroris yang membela Siyono, terduga teroris asal Klaten.

Ia membantah menyebut PP Muhammadiyah, Komnas HAM, dan Kontras sebagai kelompok pro-teroris karena seolah membela Siyono atas kematiannya. (Baca: Polisi Sebut Ada Kelompok Pro Teroris yang Membela Siyono)

"Saya tidak pernah menuduh Muhammadiyah sebagai pro-teroris. Saya tahu persis Muhammadiyah itu perkumpulan besar umat Islam," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Anton mengatakan, dalam jumpa pers sebelumnya, ada yang menanyakan apakah pernyataan soal kelompok pro-teroris yang dimaksud ialah Muhammadiyah.

Namun, Anton menjawab secara umum bahwa kelompok mana pun yang membela Siyono dan teroris lain adalah kelompok pro-teroris. (Baca: Polri Anggap Ada yang Adu Domba Densus 88 dan Muhammadiyah)

"Saya katakan bahwa siapa pun yang bela teroris adalah pro-teroris. Mohon diluruskan," kata Anton.

Anton menganggap ada pihak yang memanfaatkan peristiwa kematian Siyono. Menurut dia, kelompok tertentu sengaja mengadu domba antara Polri dan Muhammadiyah.

Ia melihat ada pihak yang sengaja memprovokasi agar Polri dianggap sengaja menghilangkan nyawa Siyono. (Baca: Seskab: Kasus Siyono Jangan Sampai Pengaruhi Revisi UU Terorisme)

Kelompok tersebut, kata dia, menuding Polri dan Densus 88 sengaja menyerang agama tertentu. Namun, Anton enggan menyebut kelompok mana yang ia maksud.

Kematian Siyono dipermasalahkan oleh Komnas HAM, Kontras, dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Kontras dan Komnas HAM menganggap adanya pelanggaran HAM dan pelanggaran hukum oleh Densus 88 yang menyebabkan Siyono meninggal dunia. (Baca: Kapolri: Siyono Orang Penting di Jamaah Islamiyah)

PP Muhammadiyah kemudian melakukan otopsi terhadap jenazah Siyono. Pelaksanaan otopsi tersebut merupakan arahan dari bagian advokasi Komnas HAM.

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak sebelumnya mengecam pernyataan Anton soal adanya kelompok pro-teroris yang berada di balik Siyono.

Menurut dia, tudingan tersebut dilontarkan tanpa didasari bukti. (Baca: Pemuda Muhammadiyah Kecam Kadiv Humas Polri soal Pro-Teroris Bela Siyono)

"Pernyataan Kadiv Humas itu menunjukkan kedangkalan nalar untuk mengarahkan opini publik dengan medelegitimasi para pihak yang berusaha mengungkap fakta sesungguhnya," ujar Dahnil melalui pesan singkat, Rabu (6/4/2016).

Kompas TV Hasil Otopsi Siyono Diketahui 10 Hari Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com