Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Sebut Tes Narkoba Calon Kepala Daerah Saat Ini Tidak Efektif

Kompas.com - 21/03/2016, 18:10 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan bahwa tes narkoba yang selama ini diterapkan kepada para calon kepala daerah belum menyeluruh. Sehingga, hasil tes menjadi tidak valid.

Oleh karena itu, IDI mengusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyempurnakan petunjuk teknis pemeriksaan narkoba setiap calon kepala daerah.

Caranya adalah dengan menggabungkanpemeriksaan terpadu klinis dan psikologis.

Ketua IDI Daeng Muhammad Fakih mengungkapkan selama ini IDI hanya mendapat tugas untuk memeriksa kondisi kesehatan jasmani calon kepala daerah yang terpisah dari tes narkoba. Padahal, kedua pemeriksaan ini saling mendukung jika disatukan.

"Selama ini IDI hanya melakukan pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani, terpisah dengan pemeriksaan narkotika. Makanya hanya menggunakan metode tes urine dan darah. Sedangkan itu kurang efektif," ujar Daeng dalam rapat Evaluasi Persayaratan Calon Pilkada tahun 2015, di gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (21/3/2016).

(Baca: Mendagri Resmi Berhentikan Bupati Ogan Ilir)

Dia menjelaskan, pemeriksaan penggunaan narkotika terhadap peserta Pilkada perlu dilakukan dalam dalam tiga tahap. Pertama, melakukan pemeriksaan klinis dengan memeriksa tanda-tanda yang ada di badan seseorang.

Kedua, pemeriksaan psikologis untuk melihat apakah seseorang memiliki kecenderungan menggunakan narkotika dan pemeriksaan laboratorium, yakni pemeriksaan melalui urine, darah, dan rambut.

Untuk pemeriksaan yang komprehensif ini, KPU perlu membuat petunjuk teknis pemeriksaan narkotika baru dengan mengatur metode lain selain tes urine dan darah.

"Menurut kami, tes urine itu kurang valid dan efektif. Zat narkotika itu menempel di rambut lebih lama. Kalau di darah dan urine hanya bertahan 4 sampai 5 hari. Pengguna narkotika yang situasional yang susah untuk diperiksa," kata Daeng.

(Baca: Bupati Nofiadi: Saya Minta Maaf kepada Semua Warga Ogan Iir)

Daeng mengatakan, IDI siap membantu KPU untuk membuat petunjuk teknis metode pemeriksaan tersebut.

Jika ingin pemeriksaan narkotika lebih ketat, IDI harus menggabungkan pemeriksaan narkotika dengan metode pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani.

Dengan juknis yang lebih ketat dan sempurna, KPU akan lebih mudah menjaring peserta Pilkada yang menggunakan narkotika.

"Kalau itu terjadi, lebih mudah kita menjaring. Dengan juknis yang ketat, pengguna narkotika tidak akan berani mencalonkan diri. Kita kan maunya memilih pemimpin yang bebas narkotika," ucap Daeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com