Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Desak Kepastian, PDI-P Minta Jangan Ada Saling Ancam

Kompas.com - 08/03/2016, 11:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menegaskan, pihaknya mempunyai mekanisme tersendiri dalam mengusung calon kepala daerah, termasuk di DKI Jakarta.

PDI-P akan berpegang kepada mekanisme internal tersebut dan tidak akan terpengaruh dengan calon petahana, Basuki Thahaja Purnama alias Ahok, yang terus mendesak kepastian mengenai dukungan dari partai berlambang banteng tersebut.

"PDI-P bekerjanya punya mekanisme, punya jadwal, punya tim," kata Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno saat dihubungi, Selasa (8/3/2016).

Hendrawan mengatakan, PDI-P menghargai permintaan Ahok sebagai masukan. Namun, masukan itu belum tentu akan mempercepat proses penjaringan yang akan dilakukan oleh PDI-P.

(Baca: Ahok Katakan kepada Megawati, Pendukungnya Tak Bisa Menunggu Lama)

"Biar masing-masing menjalankan tugasnya dengan baik, bukan saling mengintimidasi, saling mengancam, dan saling menekan," ujar dia.

Hendrawan belum bisa memastikan kapan mekanisme penjaringan cagub DKI yang dilakukan PDI-P akan selesai dilakukan. Sebab, selain dipengaruhi oleh penjaringan internal partai, penentuan bakal cagub DKI dari PDI-P juga akan sangat bergantung pada momentum serta keputusan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Untuk melihat momentum itu tepat atau tidak, sepenuhnya kewenangan Ketua Umum," ucap Wakil Ketua Fraksi PDI-P di DPR ini.

(Baca: Pasca-keputusan Ahok Maju Jalur Independen, Megawati Panggil Djarot dan Prasetio)

Ahok sebelumnya mengungkapkan, dirinya telah menyampaikan kepada Megawati bahwa komunitas pendukungnya, yaitu Teman Ahok, tidak bisa menunggu lama kepastian dukungan dari PDI-P.

Ahok bertemu Megawati saat acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Senin (7/3/2016) pagi. Pada pertemuan itu, Ahok menceritakan tentang desakan para pendukungnya kepada Megawati.

Menurut Ahok, Megawati tidak ingin komunitas Teman Ahok kecewa. Di sisi lain, Megawati juga terikat dengan mekanisme partai dalam mengusung dan mendukung seseorang dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com