Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Diminta Tetapkan Tersangka Pembakaran Hutan yang Akibatkan 3 Orangutan Mati

Kompas.com - 04/03/2016, 14:56 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Center of Orangutan Protection (COP) mendesak Kepolisian RI segera menetapkan tersangka dalam kasus pembakaran hutan di Bontang, Kalimantan Timur.

Managing Director COP Ramdhani mengatakan, pembakaran hutan itu mengakibatkan tiga orangutan mati.

"Kami harap, Polri segera menetapkan tersangka karena ini sudah menjadi isu nasional," ujar Ramdhani di Mabes Polri, Jumat (4/3/2016).

Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani oleh Polres Bontang. Namun, hingga 10 hari penyelidikan, polisi belum menetapkan satu pun tersangka.

Menurut Ramdhani, Indonesia tengah menjadi sorotan dunia terkait kemampuan menjaga kelangsungan hidup satwa liar.

"Kami akan berikan dukungan ke Polri lewat surat, dan hari ini kami lakukan aksi simpatik," kata Ramdhani.

Sejumlah aktivis juga melakukan aksi di depan Mabes Polri dengan memakai kostum orangutan.

Mereka membawa kertas bertuliskan "Justice for Orangutan" berikut sejumlah foto orangutan yang mati dalam keadaan mengenaskan.

Ramdhani mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk rasa simpati atas kematian orangutan sekaligus dukungan untuk Polri agar menuntaskan kasus tersebut.

Balai Taman Nasional Kutai telah berkoordinasi dengan Polres Bontang untuk menyelidiki motif kebakaran lahan.

Penyelidikan juga dilakukan untuk memastikan lokasi kebakaran tersebut berada di dalam Kawasan Hutan Lindung Bontang atau tidak.

Diduga, ada unsur kesengajaan di balik kebakaran lahan yang menyebabkan tiga orangutan tewas terbakar tersebut.

Petugas sempat menemukan karet ban yang digunakan untuk membakar lahan di sekitar lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com