Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Komisioner KY Yakin Penyidikan Laporan Hakim Sarpin Dihentikan

Kompas.com - 28/09/2015, 17:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Taufiqurrahman Syahuri, Andi Asrun, yakin penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri akan menghentikan perkara dugaan pencemaran nama baik yang menjerat kliennya terhadap hakim Sarpin Rizaldi.

"Kita percaya kalau kasus ini tak perlu sampai ke pengadilan, ya berhenti. Kita percaya kredibilitas Bareskrim, apalagi di bawah kepemimpinan Komjen Anang, lebih baik," ujar Andi di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/9/2015).

Keyakinan itu dirasakan pihak Taufiq selama pemeriksaannya sebagai tersangka di gedung Bareskrim Mabes Polri, Senin. Pertama, penyidik berjanji akan memeriksa empat orang saksi ahli yang meringankan, seperti yang diminta pihak Taufiq. (baca: Komisioner KY Ancam Lapor Balik Hakim Sarpin)

Kedua, lanjut Andi, penyidik bersedia menjadikan surat rekomendasi Dewan Pers sebagai pertimbangan apakah kasus ini laik dilanjutkan atau tidak.

"Ya, surat itu diakui dan diterima (penyidik). Itu menjadi bahan pertimbangkan mereka," ujar Andi. (baca: Hakim Sarpin: Sudah Terlambat untuk Minta Maaf...)

Surat itu berisi pernyataan Dewan Pers bahwa pencemaran nama baik dan fitnah yang dilaporkan Sarpin dan menjerat Taufiqurrahman serta Suparman Marzuki bukanlah pidana umum, melainkan sengketa pers. Oleh sebab itu, penyelesaiannya harus di Dewan Pers.

Taufiqurrahman sendiri diperiksa sekitar tiga jam. Selain itu, Suparman juga menjalani pemeriksaan. Taufiq mengaku disodorkan 12 pertanyaan. Sementara, pihak Suparman tidak menyebutkan berapa pertanyaan yang diajukan penyidik. (Baca: Sarpin Tetap Tak Cabut Laporan Dua Komisioner KY)

Sarpin melaporkan Ketua KY Suparman Marzuki dan komisionernya Taufiqurahman Sauri ke Bareskrim Polri pada 30 Maret 2015. Ia menganggap kedua terlapor telah mencemarkan nama baiknya terkait putusan praperadilan yang diajukan Komisaris Jenderal (Pol) Budi Gunawan.

Alat bukti yang menguatkan penetapan tersangka itu antara lain artikel di beberapa media massa yang menurut Hakim Sarpin telah mencemarkan nama baiknya dan keterangan saksi ahli bahasa serta ahli pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com