Misbakhun menuturkan, DPR baru saja menetapkan asumsi makro pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,3 persen. Angka tersebut lebih kecil dari keinginan Jokowi yang menargetkan pertumbuhan ekonomi ada di kisaran 5,5 persen sampai 6 persen seperti yang ia sampaikan dalam pidato nota keuangan.
"Harus realistis. Presiden terpaku pada janji politiknya," kata Misbakhun dalam sebuah diskusi bersama Smart FM, di Jakarta Pusat, Sabtu (25/9/2015).
Mengenai nilai tukar rupiah, kata Misbakhun, pemerintah mengusulkan rupiah berada di angka Rp 13.400 per dollar AS. Akan tetapi, DPR mengoreksi target tersebut menjadi Rp 13.900 per dollar AS.
Menurut Misbakhun, koreksi dari DPR dimaksudkan untuk meringankan beban pemerintah. Selain itu, diharapkan target tersebut tercapai pada 2016 sehingga optimisme pasar pada perekonomian nasional dapat terjaga.
"Kami ingin pertumbuhan ekonomi 2016 lebih realistis. Pemerintah harus realistis, dan kami bantu jaga optimismenya," ucap politisi Partai Golkar tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.