Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini Anak (Gayus) Memang Nakal..."

Kompas.com - 23/09/2015, 07:47 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Gayus Tambunan kembali mencuat, menyedot perhatian, dan ramai diperbincangkan. Untuk kesekian kalinya, ia diketahui melakukan aktivitas di luar tahanan.

Beberapa tahun lalu, Gayus yang masih menjalani masa hukuman di Brimob Kelapa DUa, diketahui menyaksikan pertandingan tenis internasional di Bali. Ia mengenakan wig dan kacamata. Keberadaannya tertangkap kamera seorang fotografer Kompas. (Baca: Kemenkumham Akui Lalai Awasi Gayus)

Kali ini, foto Gayus bersama dua orang lain di sebuah restoran kembali beredar. Padahal, ia masih berstatus tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Saat itu, Gayus sebenarnya mendapatkan izin untuk menghadiri sidang gugatan perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Utara pada 9 September 2015. (Baca: Gayus Tiba di Lapas Gunung Sindur dengan Kawalan Ketat)

Selama meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Gayus dikawal dua petugas lapas dan seorang personel kepolisian. Namun, ia tak segera kembali ke Lapas seusai menghadiri sidang perceraian. Gayus justru mengajak ketiga pengawalnya itu untuk makan di restoran. Petugas yang mengawal justru mengizinkan dengan alasan sama-sama dalam keadaan lapar. (Baca: Di Gunung Sindur, Gayus Akan Dikucilkan dan Tak Dapat Remisi)

Dalam foto itu, terdapat dua perempuan yang duduk berhadapan dengan Gayus. Dari hasil pemeriksaan yang dipimpin Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban, Charles Maail, Gayus mengaku tidak mengenal dua perempuan tersebut dan membantah ponsel yang tergeletak di meja makan adalah miliknya. Kedua perempuan itu adalah teman dari seorang rekan Gayus yang turut hadir di restoran itu. Foto yang beredar adalah hasil jepretan seorang polisi yang mengawal Gayus.

"Temannya Gayus itu orang yang pintar menghitung pajak. Bukan orang pajak, tapi orang yang pintar menghitung pajak," kata Kepala Biro Humas Kementerian Hukum dan HAM, Ansarudin, di Kantor Ditjen Pemasyarakatan, Jakarta Pusat, Selasa (22/9/2015) malam.

Ulah Gayus ini membuat Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly berang. Yasonna langsung memerintahkan agar Gayus dipindah dan diisolasi ke Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, yang memiliki teknologi pemutus sinyal ponsel dengan pengamanan maksimum.

"Saya sudah minta (Gayus) dipindahin ke Gunung Sindur saja. Saya juga akan meninjau Gunung Sindur karena itu adalah lapas yang kita konsentrasikan khusus untuk bandar narkoba, biar saja dia gabung di situ," kata Yasonna.

Lalai

Kabiro Humas Kemenkumham Ansarudin mengakui adanya kelalaian dari petugas Lapas Sukamiskin dalam mengawal Gayus Tambunan. Kelalaian ini, kata Ansar, berkaitan erat dengan mental petugas lapas yang bertugas.

Ansar mengungkapkan, dengan rekam jejak Gayus yang pernah meninggalkan tahanan untuk menyaksikan pertandingan tenis di Bali beberapa tahun lalu, seharusnya petugas Lapas Sukamiskin dapat lebih mewaspadainya. Belum diketahui persis adanya motif lain yang membuat petugas mengizinkan Gayus makan di restoran tersebut.

"Ini anak (Gayus) memang nakal, harusnya di sini ada kepekaan dengan tingkah laku Saudara Gayus. Sudah orangnya begini kok dibiarkan bisa makan (di restoran) begini," kata Ansar.

Saat ini, proses pemeriksaan terhadap Gayus dan para pengawalnya masih berlanjut. Gayus diduga melakukan pelanggaran kategori register F dan akan diberi sanksi berat berupa diisolasi di Lapas Gunung Sindur, tidak memiliki hak dibesuk kecuali oleh pengacaranya, dan kehilangan hak mendapatkan remisi dalam jangka waktu tertentu.

Sementara, dua petugas lapas yang mengawal gayus sementara ini dipindah ke bagian administrasi Lapas Sukamiskin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com