Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Politik Dinasti, Pengawasan Terhadap Petahana Harus Diperketat

Kompas.com - 09/07/2015, 08:02 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Konstitusi telah membatalkan aturan yang membatasi keluarga atau kerabat petahana untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya politik dinasti adalah dengan memperkuat pengawasan terhadap petahana.

"Tantangan saat ini adalah, bagaimana sistem pengawasan dilakukan agar petahana tidak memanfaatkan akses terhadap birokrasi, akses terhadap fasilitas negara yang lebih besar secara tidak benar," ujar peneliti Perhimpunan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil, kepada Kompas.com, Rabu (8/7/2015).

Menurut Fadli, dalam menjalankan fungsi pengawasan, peran pengawas pemilu dituntut lebih detail dalam mengawasi kebijakan yang dijalankan petahana. Pengawasan serupa juga dilakukan oleh para pemantau pemilu dan inspektorat daerah.

Sebelumnya, MK mengabulkan permohonan uji materi terhadap Pasal 7 huruf r Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, yang diajukan seorang anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Adnan Purichta Ichsan. MK menilai aturan pembatasan bagi keluarga dan kerabat petahana untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah bersifat diskriminasi dan melanggar konstitusi.

Putusan tersebut diambil meski MK menyadari bahwa sejak awal, pembentuk undang-undang bermaksud agar tercipta suatu kompetisi yang adil bagi setiap calon kepala daerah, serta mencegah timbulnya politik dinasti.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pihak terkait, petahana seringkali menyalahgunakan kekuasaan untuk memperoleh keuntungan bagi keluarga atau kerabat untuk menjadi kepala daerah selanjutnya. Misalnya, petahana memiliki akses kebijakan dan alokasi anggaran.

Selain itu, petahana memiliki fasilitas dan tunjangan, serta mempunyai keunggulan program yang sedang berjalan. Terkait netralitas pegawai negeri sipil, bahkan petahana bisa memobilisasi bawahannya, sehingga persaingan calon kepala daerah menjadi tidak seimbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com