Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel KPK: Ini Baru Tahap Awal, Jangan Lega Dulu

Kompas.com - 05/07/2015, 20:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Pansel KPK Natalia Subagyo meminta para calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang telah lolos seleksi administrasi tidak lega terlebih dahulu. Pasalnya, masih ada serangkaian tes yang harus mereka jalani sebelum akhirnya terpilih menjadi pimpinan KPK.

"Perlu digarisbawahi bahwa tes administrasi hanya langkah pertama. Jadi bagi mereka yang sudah lolos tes administrasi, jangan lega dulu," kata Natalia dalam diskusi bertajuk 'Pentingnya Rekam Jejak Calon Pimpinan KPK' di Jakarta, Minggu (5/7/2015).

Sejak dibuka hingga Jumat (3/7/2015), jumlah calon pimpinan KPK yang mendaftar sebanyak 611 orang. Dari jumlah tersebut, hanya 194 orang yang dinyatakan lolos seleksi administrasi, terdiri atas 23 perempuan dan 171 laki-laki.

Setelah dinyatakan lolos tes administrasi, tahapan selanjutnya yang harus dilalui setiap calon yakni tes objektif dan tes tertulis. Untuk tes tertulis rencanaya akan dilaksanakan pada 8 Juli 2015 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekretariat Negara di Cilandak, Jakarta Selatan.

"Jadi kami mohon maaf kepada calon terutama yang berasal dari luar Jawa karena mereka harus membeli tiket pesawat ke Jakarta untuk menjalani tes berikutnya. Terlebih jelang Lebaran seperti ini, harga tiket pasti lebih mahal dari biasanya," ujarnya.

Natalia pun mengaku cukup puas dengan jumlah pelamar calon pimpinan KPK saat ini. Meski sempat didera konflik dengan kepolisian, namun hal itu tidak mempengaruhi animo masyarakat untuk memberantas praktik korupsi.

"Terbukti yang mendaftar ini dari Aceh hingga NTT. Ini menunjukkan ada concern masyarakat untuk membarantas korupsi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com