Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Polri Berantas Mafia Hukum, Ini Jawaban Budi Waseso

Kompas.com - 01/07/2015, 15:17 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso mengaku akan lebih mengantisipasi munculnya makelar kasus di internal Kepolisian. Hal itu sebagai tindak lanjut pesan Presiden Joko Widodo ketika HUT ke-69 Bhayangkara.

Menurut Budi, praktik makelar kasus bisa saja terjadi karena adanya hubungan dekat personel Kepolisian dengan seseorang yang berperkara. Misalnya, hubungan dekat pejabat Polri dengan pihak lain bisa berujung pada penyalahgunaan wewenang.

"Kedekatan personel Polri dengan seseorang bisa menimbulkan makelar kasus. Maka ini yang harus kita awasi dan tertibkan," ujar Budi saat ditemui seusai mengikuti upacara HUT ke-69 Bhayangkara di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Rabu (1/7/2015).

Sebelumnya, dalam pidato upacara HUT Bhayangkara, Presiden mengingatkan agar Polri melakukan pembenahan di beberapa bidang. Salah satunya, dalam bidang penegakan hukum yang diketahui masih terjadi praktik makelar kasus dan mafia hukum. (baca: HUT Bhayangkara, Jokowi Minta Polri Berantas Mafia Hukum)

Dalam pidatonya, Jokowi meminta agar Kepolisian meningkatkan profesionalitas dan menjamin penegakan hukum yang adil bagi masyarakat. Salah satunya dengan melakukan koordinasi dengan lembaga penegak hukum dan pemangku kepentingan lainnya.

Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti juga telah memastikan bahwa akan ada perubahan dalam internal Polri. Perubahan itu bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Institusi Polri.

Baru-baru ini, perwira menengah Polri disangka terlibat pemerasan. AKBP PN, Kepala Subdirektorat I Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri ditetapkan tersangka dan ditahan penyidik Bareskrim Polri dengan sangkaan menerima uang dari seorang pengusaha. Uang itu diduga sebagai 'pelicin' agar pengusutan suatu perkara dihentikan. (baca: Disangka Memeras, AKBP PN Ditetapkan Tersangka)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com